Mohon tunggu...
AK Pometia
AK Pometia Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan Sederhana yang berpikir kompleks. Cinta Hasil Pikir dan Pelangi Kreativitas pada Guratan Pena.

A Wife ~ Mother of 2 Teenagers and a Blogger https://www.akpometia.com/ {akpometia@gmail.com}

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Butuh Blueprint Pendidikan Bukan Peta Jalan

27 Maret 2021   13:50 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:28 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visi Pendidikan Indonesia berdasarkan Renstra Kemendikbud per lima tahunan (Sumber: www.kemdikbud.go.id)

Sedangkan untuk pendidikan tinggi, di tahun 2020, lima universitas di Malaysia termasuk kedalam peringkat Top 1000 ARWU, padahal 3 tahun sebelumnya hanya dua universitas Malaysia yang masuk peringkat ini. Sebagai informasi tambahan, empat universitas di Thailand dan satu universitas di Vietnam juga masuk kedalam peringkat ARWU. Sementara Indonesia, sayangnya masih diluar top 1000 dunia, sehingga nama Indonesia tidak ada di dalam daftar ARWU.

Proforma pendidikan tinggi ditingkat dunia secara garis besar diukur menggunakan 3 tolok ukur:

  1. QS World University Rankings
  2. The Times Higher Education World University Rankings 
  3. The Shanghai Academic Ranking of World Universities (ARWU) 

Ketiga standar tersebut biasa digunakan banyak negara sebagai referensi yang mampu memberikan perspektif luas terhadap spektrum standar pendidikan tinggi global.

Salah satu faktor kesuksesan sistem pendidikan Malaysia adalah asesmen untuk mengetahui fakta sebenarnya dari proforma pendidikan mereka, dilaksanakan dengan profesional, jujur, cermat, teliti dan komprehensif begitupun dengan penentuan target dan output yang ingin dicapai, serta adanya riset khusus yang dilakukan universitas-universitas di Malaysia terhadap kualitas dari delapan area utama yang berpengaruh langsung terhadap sistem pendidikan.

Proforma Pendidikan Indonesia saat ini 

Lalu, bagaimana fakta sebenarnya proforma pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain?  Sudahkah draf peta jalan pendidikan Indonesia yang ada, mampu memposisikan fakta dan kenyataan yang jujur, detail, akurat dan sebenarnya? Mampukah mendesain rencana besar sistem pendidikan terbaik dan bukan sekedar memetakan kelok jalan yang ada?

Kita tidak akan bisa mengambil kebijakan dan langkah strategis yang tepat dengan tingkat keberhasilan tinggi jika tidak mengetahui situasi dan kondisi real saat ini.

           Lebih tiga perempat abad lamanya, Indonesia tidak mempunyai Cetak Biru Pendidikan. Kemendibud membuat Rencana Strategis per lima tahun, yang selama ini selalu berubah visi tergantung dari menteri pendidikan terpilih di setiap periode. Tidak pernah mengetahui bangunan apa yang sesungguhnya sedang dibangun.

Visi Pendidikan Indonesia berdasarkan Renstra Kemendikbud per lima tahunan (Sumber: www.kemdikbud.go.id)
Visi Pendidikan Indonesia berdasarkan Renstra Kemendikbud per lima tahunan (Sumber: www.kemdikbud.go.id)

Tiga perempat abad bukan waktu yang singkat. Terlalu banyak permasalahan yang menggunung, target ideal yang terasa semakin jauh, belum lagi organisasi dan birokrasi yang terlanjur membengkak. Bayangkan, sistem pendidikan negara “berjalan” tanpa punya cetak biru, entah bangunan apa yang sedang dibentuk. Bangunan megah dan kokoh bertingkat-tingkat, bangunan standar satu tingkat atau sekedar tembok dan atap sederhana untuk berlindung dari cuaca?

Entahlah, selama lebih dari 75 tahun pondasi yang dibangun, batu bata yang disusun belum mampu menjulang tinggi, karena bongkar pasang batu bata lebih sering dilakukan daripada memfokuskan sumber daya untuk terus membangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun