Sejak masa pandemi  datang masyarakat mulai terbiasa hidup berdampingan dengan covid-19. Sejak saat itu pula pekerjaan freelance mulai dilirik oleh banyak orang. Seperti yang kita tahu, pandemi covid-19 ini menyebabkan sejumlah bidang atau pekerjaan mengalami kemunduran penghasilan.
Bahkan, tidak sedikit yang harus melepas pekerjaannya karena keadaan yang tidak memungkinkan.Pada dasarnya, pekerjaan freelance bukan hadir secara tiba-tiba di masa pandemi ini. Bahkan, sejak tahun 2013 ke atas, pekerjaan ini telah menjadi ladang penghasilan bagi orang-orang tertentu.
Memang harus diakui bahwa pekerjaan sebagai freelance sangatlah menggiurkan untuk ditekuni. Apalagi jika memperoleh job dari luar negeri yang bergaji dollar.Â
Pastinya, Anda pun juga tidak akan menolak jika memperoleh gaji dengan mata uang nomer satu tersebut.Meskipun demikian, jangan hanya melihat enaknya dari luar saja.
Sebab, gaji yang besar juga selaras dengan pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan. Salah satunya yakni Anda harus memiliki modal, minimal bahasa asing.Â
Sebab, bahasa merupakan alat utama dalam menjalin komunikasi dengan klien yang berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencari job freelance dari luar negeri, sebaiknya perbaiki dulu kemampuan Bahasa Inggrisnya.
Namun, jika Anda masih awam di dunia freelance, maka tidak perlu terburu-buru untuk mengambil job dari luar negeri. Anda bisa mengawalinya dengan mengambil job dalam negeri.Â
Tentunya, pekerjaan freelance di dalam negeri tidak kalah banyak jika dibanding dengan luar negeri. Sehingga, ada banyak peluang yang bisa Anda ambil untuk menekuni pekerjaan freelance tersebut.
Ada beberapa tips yang bisa Anda ambil dan terapkan jika benar-benar ingin menggeluti dunia freelance. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini:
1. Mantapkan Niat
Pertama-tama yang perlu Anda lakukan untuk bisa bekerja secara freelance adalah mantapkan niat. Ya, terjun ke dunia pekerja lepas memang membutuhkan niat yang benar-benar kuat. Sebab, dalam praktiknya nanti Anda-lah yang menjadi bos utama bagi pekerjaan Anda sendiri.
Singkatnya, Anda harus memiliki managemen waktu yang baik dan perlu memisahkan antara urusan pekerjaan dengan urusan pribadi. Selain itu, pada akhirnya nanti akan ada banyak godaan ketika Anda benar-benar sudah terjun menjadi seorang freelance.
Misalnya, godaan untuk hang out bersama teman padahal pada saat itu harus bekerja. Atau, godaan untuk bermain bersama anak karena merasa waktu yang dimiliki masih panjang.
Ya, bekerja secara freelance memang memungkinkan Anda untuk memiliki lebih banyak waktu luang. Inilah yang terkadang menjadi jebakan, bahwa jika Anda tidak bisa mengelola segala aktivitas dengan baik, maka pekerjaan ini akan keteteran dan kesempatan untuk memperoleh penghasilan semakin lama.
2. Pilih Pekerjaan Sesuai Passion
Mungkin, di antara Anda semua ada yang mengubur mimpi karena dipaksa oleh keadaan, misalnya tuntutan orang tua yang mengharuskan untuk bekerja kantoran, atau pasangan yang meminta agar Anda memilih pekerjaan yang mapan karena harus serius membangun rumah tangga.
Memang, hidup ini begitu banyak pilihan dan kita harus menetapkan pilihan yang terbaik pada situasi tertentu. Nah, jika kesempatan untuk menjadi freelance dengan menekuni hobi atau passion yang sebelumnya sempat Anda kubur nyatanya terbuka lebar, maka manfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
Barang kali, beberapa dari Anda sudah mulai lupa tentang apa yang Anda suka dan apa yang jadi passion Anda. Biasanya, hal tersebut sering terjadi ketika kita sudah membina rumah tangga.
Kita terlalu disibukkan dengan urusan rumah tangga hingga lupa dengan jati diri kita: siapa diri  kita, apa yang sebenarnya ingin kita lakukan, pekerjaan apa yang sebetulnya kita inginkan.Â
Semuanya telah terkubur karena kita telah menukarkan kebahagiaan tersebut dengan kebahagiaan yang lainnnya.
Namun, hal tersebut bukanlah suatu kesalahan yang harus disesali. Sebab, pada hakikatnya, apa yang telah terjadi dalam hidup kita memiliki sebab dan akibat---semua peristiwa terhubung dan saling berkesinambungan.
Oleh karena itu, mulai sekarang, pikirkan baik-baik tentang pekerjaan freelance apa yang ingin Anda tekuni. Jika Anda suka dengan hal-hal yang berbau visual, Anda bisa memilih untuk menjadi illustrator buku, pencipta desain animasi, dan berbagai pekerjaan desain lainnya.
Atau jika Anda ingin jadi penulis, maka pekerjaan tersebut juga tidak kalah laris di dunia freelance. Pasalnya, dunia blog di masa sekarang sangat ramai digeluti oleh berbagai kalangan.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat di masa pandemi ini, orang-orang lebih sering menghabiskan waktu untuk bekerja, sekolah, kuliah, belanja, atau mencari informasi melalui internet.
Sehingga, pekerjaan sebagai penulis sangat dibutuhkan di media online. Maka dari itu, bagi Anda yang memiliki ketertarikan di bidang literasi ini, sebaiknya mulai tancap gas untuk melakukan riset, belajar untuk menulis yang  baik dan temukan wadah yang tepat untuk berkarya.
Selain mendesain dan menulis, sebetulnya  masih banyak sekali pekerjaan freelance yang mungkin tidak bisa dibahas satu persatu di sini (mungkin di lain kesempatan).Â
Intinya, pilih pekerjaan freelance yang sesuai dengan bakat dan minat Anda. Dengan begitu, sebanyak atau sesulit pekerjaannya, Anda tidak akan mengeluh atau berat hati ketika mengerjakannya.
3. Pilih Wadah untuk Mendulang Rupiah
Jangan pesimis dulu ketika ingin menekuni dunia pekerja lepas. Pasalnya, menekuni bidang ini tidak sesulit yang Anda bayangkan. Jangan pikirkan yang sulit-sulit dulu, karena Anda akan menjadi berat hati untuk memulainya.
Namun, penulis juga tidak menampik bahwa terkadang seseorang bisa saja bingung untuk memulai pekerjaan ini dari mana. Jika dianalogikan, pekerjaan freelance ini hampir sama seperti sales. Bedanya, sales menawarkan dan menjual produk atau jasa milik orang lain.
Sedangkan kita menawarkan dan menjual produk atau jasa kita sendiri. Keuntungannya pun 100% akan diakumulasikan untuk diri kita pribadi.
Pastinya, saat ini sudah banyak wadah yang bisa Anda manfaatkan untuk mendulang rupiah untuk memperoleh pekerjaan freelance.
Sebut saja upwork, fiverr, freelancer, linkediln, dan lain-lain. Semua website tersebut dapat mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja.
Barangkali, beberapa dari Anda masih kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang tepat di beberapa website tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena biasanya situs pencari kerja tersebut mengharuskan Anda untuk melengkapi sejumlah data pendukung. Misalnya seperti CV, portofolio, dan berbagai file lainnya.
Nah, jika Anda merasa keberatan atau kesulitan mencari kerja melalui website pencari kerja, maka ada alternatif  lain, yakni dengan bergabung bersama grup freelance di Facebook. Sejauh ini, Facebook bukan hanya sekadar media sosial yang berfungsi untuk menjalin pertemanan.
Nyatanya, banyak orang yang memanfaatkan Facebook untuk berjualan atau memasarkan produk dan jasanya. Facebook dinilai sebagai media sosial yang memiliki banyak fungsi. Selain bisa update status, Anda juga bisa memperoleh pekerjaan melalui aplikasi ini.
Anda bisa mulai bergabung dengan grup-grup freelancer seperti Indonesia Freelancer, Blogger Indonesia, Freelance Online, Pelukis Digital Indonesia dan lain-lain. Hal ini juga dapat disesuaikan dengan minat pekerjaan Anda sendiri.
4. Mulai Promosikan Diri
Bagaimana caranya mempromosikan diri? Tentunya, mempromosikan diri sama halnya dengan Anda berbicara kepada orang lain. Jadi, posisikan Anda sebagai seseorang yang sedang berbicara kepada orang lain ketika membuat tulisan promosi.
Misalnya, ketika mempromosikan diri di grup freelance Facebook, maka Anda bisa menyebutkan sedikit tentang identitas diri, keahlian, dan pengalaman Anda.Â
Bila memungkinkan, kalimat promosi bisa dibumbui dengan sedikit cerita tentang perjalanan Anda dalam menemukan pekerjaan ini. Contohnya yakni sebagai berikut:
"Halo, saya Dilla Hardina dari Kediri. Saya memiliki pengalaman sebagai customer service selama kurang lebih dua tahun. Namun, akibat adanya pandemi ini, perusahaan saya banyak mengurangi tenaga kerja dan akhirnya saya menjadi salah satu karyawan yang terkena PHK.Â
Saya menawarkan diri sebagai customer service freelance di tempat agan/sis (semi formal aja, jangan panggil bapak/ibu) bekerja. Namun, selain menjadi customer service, saya juga bersedia menerima job sebagai penulis.Â
Pengalaman saya di bidang ini sebagai penulis blog pribadi. Jika berminat, silakan agan/sis hubungi saya di email dillahardina@gmail.com atau bisa lanjut wa di nomor 085853xxxxxx. Terima kasih."
Jangan khawatir jika tidak mendapatkan respon. Sebab, jika promosi di grup Facebook, rata-rata membernya sangat welcome dengan orang pencari kerja. Maka dari itu, Anda bisa mencobanya terlebih dulu untuk mulai berhubungan dengan sesama freelance yang lainnya.
5. Jaga Kualitas Karya
Jika sudah mulai memperoleh klien, maka berusahalah semaksimal mungkin untuk menghasilkan karya terbaik. Hal ini berlaku pada setiap jasa yang Anda pilih. Entah itu melukis, menulis, mendesain, atau yang lainnya.
Kualitas pekerjaan amat penting untuk diperhatikan untuk menjaga harmonisasi hubungan Anda dengan klien. Jika klien puas, tentunya mereka akan order lagi di tempat Anda. Selain itu, biasanya klien yang baik juga akan mempromosikan jasa Anda dari mulut ke mulut. Sehingga, jika Anda mempersembahkan pekerjaan yang terbaik, hal ini semata-mata bukan hanya menguntungkan klien saja, tetapi juga menguntungkan reputasi Anda.
Siapapun Berhak Menjadi Freelancer
Sumber: Unsplash.com
Di awal pembahasan di atas, saya menyebutkan bahwa yang menjadi seorang freelance bisa saja dari golongan orang yang terkena dampak pandemi. Itu merupakan salah satu kasus dari sekian banyak motif orang yang memilih pekerjaan freelance.
Tidak jarang orang memilih pekerjaan ini karena memang itulah pilihannya sejak awal. Misalnya, ada seseorang yang tidak suka bekerja dengan cara dan ritme kantor yang memiliki aturan yang ketat atau jam kerja yang padat.Â
Selain itu, ada pula orang yang tidak bisa bekerja dengan ikut orang lain karena tidak suka disuruh-suruh atau tidak suka politik kantor yang cenderung kotor. Maka, pekerjaan sebagai freelance merupakan pilihan yang tepat bagi ciri-ciri orang yang disebutkan di atas.
Meskipun demikian, penulis tidak menampik bahwa banyak juga orang kantoran yang nyambi menjadi freelance. Alasannya cukup klise, yakni menambah pemasukan atau mengisi waktu luang. Memang tidak ada salahnya jika itu alasannya.
Sebab, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang freelance. Tidak ada namanya saling merebut pekerjaan karena pekerjaan freelance sangat luas pasarnya.
Oleh karena itu, siapapun dan di manapun Anda berada, menjadi freelance adalah kesempatan besar untuk mengasah ketrampilan dan mental di dunia pekerja lepas. Salam freelancer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H