Mohon tunggu...
Fadila Puti L.
Fadila Puti L. Mohon Tunggu... Penulis - Analis Legislatif

Saat ini bekerja sebagai Analis Legislatif dan memiliki pekerjaan sampingan sebagai freelance illustrator.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Tiga Modul Latsar 2024

18 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Isu-isu Strategis Kontemporer

Saat ini, konsep negara, bangsa, dan nasionalisme di Indonesia menghadapi dilema antara globalisasi dan nasionalisme etnik, yang harus dipahami sebagai bagian dari perubahan lingkungan strategis. Ini termasuk perubahan dalam pengertian nasionalisme yang kini lebih berorientasi pada pasar atau ekonomi global.

5. Teknik Analisis Isu

a. Memahami Isu Kritikal

Isu kritikal umumnya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu Isu saat ini (Current Issue), Isu Berkembang, dan Isu Potensial.

Teknik analisis isu:

  1. Mind Mapping

    • Mind mapping adalah teknik yang memanfaatkan seluruh potensi otak dengan menggunakan citra visual dan alat grafis untuk membentuk ide. Teknik ini merupakan metode pencatatan yang sesuai dengan cara kerja otak secara alami (DePorter, 2009: 153).
  2. Fishbone Diagram

    • Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah teknik yang memetakan masalah dengan cabang-cabang yang berkaitan, menekankan pada hubungan sebab akibat. Juga dikenal sebagai Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram, teknik ini diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa dari Jepang sebagai salah satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools).
  3. Analisis SWOT

    • Analisis SWOT adalah metode untuk menentukan, mengevaluasi, mengklarifikasi, dan memvalidasi rencana yang telah disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Metode ini digunakan untuk memahami isu kritikal dengan menggali aspek-aspek kondisi suatu wilayah dan menguraikan potensi serta tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan wilayah tersebut.

Modul ketiga: Kesiapsiagaan Bela Negara

Meskipun banyak orang bisa mengerti tentang konsep dasar bela negara dan bagaimana cara menerapkannya, tidak semua orang benar-benar siap untuk bela negara. Untuk CPNS, kesiapsiagaan berarti siap secara fisik, mental, dan sosial untuk sepenuhnya mengabdi kepada negara dan bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya rasa apatis, yang bisa menjadi masalah serius jika masyarakat, terutama CPNS, tidak peduli lagi terhadap ancaman yang bisa mengganggu persatuan dan kedaulatan negara. Dalam praktiknya, CPNS bisa mengatasi apatisme dengan cara menjadi lebih responsif dan kritis terhadap situasi dan ancaman yang ada. Mereka juga harus bisa berpikir jernih sebelum membuat keputusan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks. Selain itu, menjaga kesehatan fisik dan mental serta menjauhi obat-obatan terlarang sangat penting untuk selalu siap dalam menjalankan tugas bela negara.

Modul ini menekankan betapa pentingnya bagi CPNS untuk memiliki kesadaran dan cinta terhadap negara sebagai motivasi utama dalam kesiapsiagaan bela negara. Bela negara di sini tidak hanya tentang melawan penjajah atau bertarung di medan perang, tetapi juga tentang melanjutkan semangat, nilai, dan cinta pahlawan untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun