Kegelisahan Puspita mengharuskan nya mencari informasi jalur busway " untunglah halte monas ngak dibakar, jadi gw bisa ke Monas dulu, nanti naik gojek ke plaza Indonesia" begitulah keluhnya Puspita pagi itu.
Memang kondisi sangat pelik. Saya sendiri pun merasakan kegelisahan sebagai buruh waktu di kota Jakarta. Sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, 'nasi telah basi' halte telah hancur jadi abu, dan meninggalkan tonggak-tonggak gosong. Mungkin hanya itu pilihan terakhir rakyat atau oknum untuk menuntut haknya.
Pemvrov DKI Jakarta Sigap Renovasi Halte
Kesigapan Pemprov DKI Jakarta sangat diapresiasi. Terlihat dari upaya untuk menstabilkan keadaan transportasi busway. Memegang setelah demo. Besoknya halte tidak beroperasional. Pemindahan rute busway pun diterapkan ditengah Penggunaan busway yang diharapkan masyarakat Jakarta.
Malam setelah demo pihak Pemprov diutus untuk observasi lapangan untuk meninjau tingkat kerusakan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk tahap renovasi halte.Â
Kesigapan dan lesiapan pemprov yang diancungi jempol. Saya sebagai pengguna setia pengguna setia busway hanya merasakan dua hari untuk jalur chage rute. Sekarang kambali jalur normal. Apalagi kemaren sentral busway halte harmoni sudah aktif kembali. Cukup prihatin lihat kondisi harmoni, beberapa fasilitas dirusak, pecah, dicuri. Sempat kesal tapi saya juga binggung dengan kondisi negri ini.
Untunglah Halte yang dirusak telah direnovasi secepat kilat oleh Pemvrov DKI. Terimakasih Pemvrov DKI Jakarta.
Siapakah rombongan yang bakar halte?
Jakarta adalah kota penuh drama. Demo kedua pun berlanjut. Transportasi umum sampai hanya siang hari. Beberapa titik dipenuhi oleh massa. Demo kedua ini berpusat di patung kuda depan Monas.Â
Kerusuhan yang terjadi merusak 2 mobil yang terparkir di gedung ESDM. Para massa emosi masuk dengan melompati pagar yang pendek itu. Kaca-kaca bangunan pun telah terpecah belah. Emang di Jakarta bangunan milik pemerintah berderet di jalan raya kota Jakarta dengan megahnya.
Untunglah aksi tersebut tidak sampai malam hari. Saya pun memilih pulang naik ojek menuju stasiun kareta api. Percakapan pun terjadi antara saya dengan driver ojol itu. Ternyata si driver baru pulang dari demo.Â