Kerusakan parah terjadi pada halte Bundaran Hi, depan Plaza Indonesia dan bersebarangan dengan Hotel Pulman. Halte bundaran Hi sekaligus stasiun MRT Bundaran Hi. Selanjutnya Halte Sarinah, Tosari Baru, Tosari lama, Karet Sudirman, sentral Senen, Senen arah Pulo Gadung, Grogol 1, dukuh atas, sentral Senen, Senen arah Pulo Gadung, Petojo, Benhil, RS. Tarakan, Kwitang.
Para buruh pengguna busway sangat kecewa dengan tindakan anarkis tersebut. Saya adalah buruh waktu yang datang untuk merantau  dan mengadu nasib. Salah satu transportasi umum yang bisa diandalkan para pendatang dan Masyarakat sekitar paling murah dan terjangkau oleh semua kalangan adalah busway.
Dari awal menginjakkan kaki di Jakarta sampai tahu seluk beluk kota Jakarta, saya hanya mengadakan busway. Dengan biaya 3500 kita bisa keliling kota Jakarta. Selain halte yang dibakar, Pos Polisi dan beberapa fasilitas umum dijalanan pun dihancurkan massa.
Berdasarkan informasi dari berita terkini dari stasiun televisi nasional. Terdapat seribu orang yang telah diamankan Polda. Mereka ditahan dalam gedung lantai 2. Sembari menunggu kedatangan orang tua masing-masing untuk dijemput dan melakukan perintah sungkeman di kaki orang tua.
Setelah Demo Buruh Tetap Kerja
Tidak ada yang berubah. Semua masih seperti biasa. Untung lah, saya tidak di PHK atau dirumahkan. Mengingat pandemi covid 19 belum reda. Bekerja di bidang penjualan makanan, mengharuskan saya tetap kerja untuk memenuhi kebutuhan pokok warga sekitar.Â
Rutinitas ku dimulai dari jam 07.00 WIB, menempuh perjalanan dua jam dari halte tanah kusir kodim, Kebayoran Lama, transit ke Harmoni dan melanjutkan ke jalur kota menuju Blok M. Pemberhentian terakhir saya di Halte Bundaran Hi.
Kemaren saya masih ingat dengan jelas semua fasilitas, petugas dan kenyamanan yang diberikan para Transjakarta. Selama ini saya tidak mendapat keluhan dari Transjakarta.Â
Selama PSBB Transjakarta beroperasi dari jam 07.00-19.00 Wib. Beberapa keluhan pun disampaikan para buruh yang saya wawancarai. Tina wanita berumur 32 tahun asli Flores sudah 5 tahun di Jakarta. "Aduh, ngak mungkin aku pakai gojek dari Kelapa Gading ke Tebet, bisa habis uangku" ucap Tina yang masih kebingungan karena halte yang biasa dia gunakan dirusak.
Selain Tina saya juga bertanya ke Supervisor saya. Ibuk Puspita wanita parubaya, yang selalu melakukan pengecekan di berbagai tenant di pusat pembelanjaan yang berbeda di kota Jakarta.Â
Setidaknya ada 3 Mall yang di bawah tanggung jawabnya. Setiap hari dia hanya menggunakan busway dari ragunan menuju pusat kota, Kebayoran lama, Kuningan.Â