Mohon tunggu...
Diksi_Istimewa
Diksi_Istimewa Mohon Tunggu... Tutor - A Learning

Keep Fighting

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kriminalitas Tumbuh Subur, Akibat Sistem Rusak

5 Oktober 2024   05:21 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Endang Setyowati

Lagi-lagi adanya tawuran dikalangan  pemuda terjadi, bahkan terus berulang dan makin mengerikan. Inilah kondisi yang ada pada negeri ini. Para pemuda justru disibukkan oleh tawuran-tawuran yang jelas tidak ada manfaatnya, justru sebaliknya malah bisa kehilangan nyawa. Seperti yang dikutip dari Metrotv 20/09/2024, Boyolali: Sebuah video diduga aksi tawuran beredar viral di media sosial dan grup percakapan. Sejumlah pelaku tawuran tersebut terlihat membawa senjata tajam jenis klewang. 

Berdasarkan isi, video direkam seorang pengendara kendaraan roda empat yang terpaksa menghentikan kendaraannya akibat peristiwa tersebut. Dalam video berdurasi satu menit tersebut, tawuran melibatkan dua kelompok yang saling menyerang.

Selain itu, tampak salah satu pelaku tawuran yang nengenakan jaket putih dan helm mengayunkan klewang atau celurit panjang. Kemudian terlihat juga pelaku tawuran lain mengayunkan senjata tajam yang mereka bawa. 

Dalam keterangan video, peristiwa tersebut terjadi di Boyolali. Disebutkan kejadian terjadi di jalan Boyolali-Semarang tepatnya di depan SPBU Sunggingan, Boyolali.

Bagaimana bisa tercapai Indonesia emas, jika saat ini saja para pemuda yang notabene adalah penerus atau "agents of change" bagi peradaban namun justru diantara mereka saling melukai dan saling membunuh.

Tingkah laku mereka bak seperti gengster yang ada di dalam film laga.

Lebih miris lagi, seolah tawuran ini diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya,sehingga akan sulit untuk memutus rantai tawuran ini.

Bisa kita lihat bahwa tawuran yang turun temurun ini akibat penerapan dari sistem sekuler kapitalis yang tidak pernah memanusiakan manusia. Sebenarnya ada beberapa faktor pemicu tawuran tersebut diantaranya: lemahnya kontrol diri, krisis identitas, disfungsi keluarga dan adanya tekanan ekonomi ataupun tekanan hidup, termasuk juga akibat lingkungan rusak yang meliputi pengaruh media, kegagalan pendidikan, lemahnya hukum dan penegakannya.

Lemahnya kontrol diri, merupakan sikap pemuda saat ini. Mereka mudah tersulut emosi, dan tidak berfikir panjang, akibat perbuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun