Abstrak
Dalam penulisan artikel ini dimaksudkan agar pembaca dapat menambahkan wawasan melalui pembacaan artikel dan dalam pemenuhan tugas mata kuliah Profesionalisasi Manajemen Pendidikan. Penulisan artikel ini memakai metode penelitian observasi wawancara yang dimana metode ini, peneliti mengamati dan mencatat perilaku dan interaksi responden, kemudian mewawancarai mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang diamati.Â
Manajemen pendidikan dalam konteks pembelajaran merujuk pada serangkaian proses, kebijakan, dan praktik yang dirancang untuk mengelola sistem pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan kurikulum, pengorganisasian sumber daya manusia dan materi, pengawasan proses pembelajaran, pengelolaan aspek administratif, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kata Kunci : Pendidikan, Pembelajaran, Manajemen.
PENDAHULUANÂ
Manajemen pendidikan adalah kunci untuk memastikan sistem pendidikan yang efektif dan efisien. Dalam konteks pembelajaran, manajemen pendidikan menjadi landasan penting bagi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya memahami dan menerapkan manajemen pendidikan dalam pembelajaran.Â
Manajemen pendidikan dalam pembelajaran bukan sekadar masalah administratif, tetapi juga tentang bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini memengaruhi kualitas pengajaran, prestasi siswa, dan efisiensi penggunaan sumber daya pendidikan.
Pentingnya perencanaan pembelajaran yang efektif tidak bisa diabaikan. Merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas, dan memilih strategi pengajaran yang tepat adalah bagian dari tahap perencanaan yang krusial.Â
Dalam pelaksanaan pembelajaran proses pelaksanaan pembelajaran membutuhkan pengawasan dan dukungan yang kontinu. Guru perlu didukung dalam mengimplementasikan kurikulum dan strategi pengajaran yang telah dirancang, sementara pengawasan yang tepat memastikan bahwa pembelajaran berlangsung secara efisien.Â
Dengan ini, memahami dan menerapkan manajemen pendidikan dalam pembelajaran adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan pembelajaran yang efisien, serta evaluasi dan pengembangan yang berkelanjutan, sistem pendidikan dapat memberikan hasil yang optimal bagi semua stakeholder yang terlibat.
METODE
Dalam penyusunan artikel ini dibuat dengan metode Observasi dan Wawancara  yaitu merupakan proses interaksi langsung antara peneliti dan subjek penelitian. Dalam wawancara, peneliti bertanya kepada subjek penelitian tentang pengalaman, pandangan, atau pemikiran mereka terkait dengan topik atau fenomena yang sedang diteliti.Â
Wawancara dapat berlangsung dalam format terstruktur, semi-struktur, atau tak terstruktur, tergantung pada tingkat keformalan dan fleksibilitas yang diinginkan dalam pengumpulan data. Dalam metode penelitian observasi wawancara, peneliti menggunakan kedua teknik ini secara bersamaan atau secara terintegrasi.
 Observasi memberikan gambaran langsung tentang konteks atau situasi yang diamati, sementara wawancara memberikan kesempatan bagi subjek penelitian untuk mengekspresikan pengalaman, pemikiran, atau pandangan mereka secara lebih rinci.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen pendidikan merupakan sebuah proses yang kompleks dan sistematis yang melibatkan berbagai elemen dalam dunia pendidikan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, hingga pengawasan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Dalam konteks pembelajaran, manajemen pendidikan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien.
Memahami pentingnya manajemen pendidikan dalam pembelajaran dengan meningkatkan efektivitas pembelajaran untuk membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.Â
Dengan manajemen yang baik, guru dapat memastikan bahwa semua siswa mendapatkan kesempatan belajar yang sama dan mencapai hasil belajar yang optimal. Manajemen pendidikan membantu guru dalam menggunakan sumber daya dan waktu dengan lebih efektif, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Dengan manajemen yang baik, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Selain itu meningkatkan profesionalisme guru dengan penerapan manajemen pendidikan yang baik membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Menerapkan manajemen pendidikan dalam pembelajaran guru perlu menyusun rencana pembelajaran yang jelas dan terstrukur, yang meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian.Â
Guru perlu mengorganisir kelas dan sumber daya belajar dengan baik, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, guru perlu memberikan arahan dan motivasi kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung  dalam pembelajaran pengawasan dan penilaian terhadap proses belajar mengajar untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai.Â
Setelah melakukan pembelajaran, harus di evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, semua elemen dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa.
Dapat disimpulkan penerapan manajemen pendidikan di SDN 73 Kota Tengah adalah alat yang penting untuk meningkatkan efektivitas, kualitas, dan efisiensi pembelajaran. Dengan menerapkan manajemen pendidikan yang baik, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullatif, S., Armin Nawai, F., & Arifin, A. (2023). Pengelolaan Digitalisasi Sekolah Pada Sekolah Penggerak. Pedagogika, 14(Nomor 01), 46–63. https://doi.org/10.37411/pedagogika.v14i1.2238
Anggi, Aprilia Fernanda Eka Saputri, Nandika A Koni, D. L. T. (2022). Pembuatan tempat pensil berbahan stik es krim untuk edukasi sadar lingkungan. Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 1(3), 97–100.
Biassari, I., Putri, K. E., & Kholifah, S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Kecepatan Menggunakan Media Video Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2322–2329. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1139
Cintia, N. I., Indri, A., & Kristin, F. (2018). the Implementation of Discovery Learning Model in Increasing Students’ Thinking Creative Ability and Students’ Learning Outcome. PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 32(1), 69–77.
Kristanti, N. N. D., & Sujana, I. W. (2022). Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Pembelajaran Kontekstual Muatan IPS pada Materi Kenampakan Alam. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 6(2), 202–213. https://doi.org/10.23887/jppp.v6i2.46908
Maula, A., & Rifqi, A. (2023). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di SDN Sidotopo I/48 Surabaya. Journal Edu Learning, 1(3), 73–84.
Rahmayani. (2013). Implementasi Manajemen Pendidikan Ppkn. Manajer Pendidikan, 10(2).
Rusdiana, A. K. (2022). Pengelolaan Madrasah Diniyah Kontemporer. In Darul Hikam: Bandung (Vol. 3, Issue 1).
Saputra, A., & Mustafa, M. N. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Komitmen Organisasi Guru Di Sekolah Dasar Negeri Gugus III UPTD Pendidikan Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(2), 169–179.
Sari, M., Kusen, K., & Oktori, A. R. (2021). Analisis Lembar Kerja Siswa (LKS) Tematik dan Relevansinya terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SD Negeri 73 Rejang Lebong. http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/1950
Sebagai, D., Satu, S., Untuk, S., Gelar, M., & Masyarakat, M. K. (2011). Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Masyarakat.
Sulfemi, W. B. (2019). Manajemen Pendidikan Berbasis Multi Budaya. Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor., 1(1), 1–149. https://osf.io/preprints/inarxiv/647wy/
Suryani, E., Mujib, A., & Sardjijo. (2021). Kualitas kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SD Swasta Kota Batam. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(2), 239–249.
Yani, S., Kusen, K., & Khair, U. (2020). Kebijakan Sekolah Dalam Penerapan Karakter Disiplin Siswa Di Sdn 77 Rejang Lebong. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(3), 99–115. https://doi.org/10.36671/andragogi.v2i3.102
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H