Berbicara kopi memang erat kaitanya dengan budaya masyarakat indonesia yang gemar berbincang bertemankan kopi disebelahnya. Termasuk di desa japan kecamatan dawe kabupaten kudus.
Desa yang berada di lereng muria ini sudah terkenal sampai manca negara akan penghasil komoditas kopi unggul di dataran jawa tengah.
Rasanya yang khas pahit yang agak soft di padukan dengan aroma kopi yang wangi dengan nuansa tradisional menjadikan kopi dari japan ini di buru oleh banyak orang.
Dalam sejarahnya, perkebunan kopi di Desa yang berada di lereng Gunung Muria di Kabupaten Kudus itu sudah ada sejak tahun 1799.
Kehidupan masyarakat japan yang tergolong  berada di desa yang sejuk jauh dari hiruk pikuk dunia perkotaan menjadikan suasana bermasyarakat disana diidam idamkan banyaj orang.
Guyup rukun menjadi nilai yang melekat erat dengan masyarakat. Singgah ke rumah saudara, tetangga, bahkan teman sekalipun selalu kopi yang menjadi suguhan utamanya.
Berbincang tanpa di temani kopi ibarat makan tanpa nasi. Ya, seperti ada yang kurang agaknya.
Tapi disini kita akan membahas bertapa khasnya penduduk japan dalam hidup herdampingan dengan kopi, bahkan sulit sekali kita temukan minuman lain tatkala kita singgah di rumah warga.
Apapun Obrolanya Kopi Wajib Jadi Temanya
Jika salah satu penduduk japan datang sekedar singgah untuk mengobrol, tanpa diminta pun sang tuan rumah akan sesegera mungkin membuatkan kopi untuk para tamunya.