Perbedaan ini harus disikapi sebagai rahmat, karena kita dapat memilih diantara pendapat tersebut yang paling sesuai dengan kondisi dan kemaslahatan umat.
PERBEDAAN SUDUT PANDANG/PEMIKIRAN/MAZHAB EKONOMI ISLAM
1. Mazhab Iqtisaduna
      Aliran ini didasari oleh pendangan bahwa ilmu ekonomi yang sekarang ada (konvensional) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Teori-teori dalam ekonomi islam seharusnya didapat dari Al-Qur'an dan Sunnah (konsep dekonstruksi), dan bukan ekonomi konvensional yang diadaptasikan dengan ajaran Islam.
Aliran ini menolak masalah ekonomi tentang kelangkaan (scarcity) sumber daya. Masalah ekonomi terjadi karena keserakahan manusia, distribusi yang tidak merata dan ketidakadilan. Islam hendaknya punya konsep sendiri dalam ekonomi, dengan nama Iqtishad.
2. Mazhab Mainstream
      Pandangan ini tidak jauh beda dengan pandangan ekonomi konvensional, hanya disesuaikan dengan tuntunan Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah (konsep rekonstruksi). Aliran ini tetap mengakui adanya "kelangkaan" sebagai masalah ekonomi.
3. Mazhab Akternatif-Kritis
      Alternatif kritis bukan hanya perlu dilakukan setiap sosialis dan kapitalis, tetapi juag terhadap ekonomi islam itu sendiri. Islam bisa benar, tapi ekonomi Islam belum tentu benar, karena ekonomi islam merupakan hasil pemikiran manusia atas interpretasinya terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah.
      Aliran ini mengkritisi dua mazhab sebelumnya. Aliran istiqoduna berusaha menemukan teori yang sudah ditemukan oleh orang lain, atau menghancurkan teori lama dan menggantinya dengan yag baru. Mazhab Maunnstream dikritik sebagai jiplakan dari okonomi neoklasik, degan menyesuaikan dengan ajaran islam (variabel-variabel riba, zakat, serta niat).
METODOLOGI EKONOMI ISLAM