Mohon tunggu...
Muhammad DifaAlamsyah
Muhammad DifaAlamsyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fisip Uhamka

Mahasiswa Fisip Uhamka

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Relationship di Era Digital

16 Juli 2021   13:03 Diperbarui: 16 Juli 2021   13:21 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman peran media relation di era di gital memang sudah tidak asing lagi kita dengar, media relation sebagai salah satu fungsi dari public relation tentu nya sangat berperan aktif di dalam dunia digital, media realtion sangat aktif dalam membantu menaikan reputasi merk, komunitas , dan perusahaan, peran nya sangat efektif bahkan bisa di bilang sangat strategis di tambah dengan era digital yang sedang menonjol saat ini yang dimana setiap orang bisa memproduksi berita dan informasi hoax dengan sangat mudah, dan perlu kita ketahui bersama bahwa public relation tidak hanya menjadi senjata untuk permasalahan citra yang sedang krisis, 

sebaliknya public relation justru dapat mengantisipasi terjadi nya krisis, dalam era digital ini juga kita sebagai manusia tidak perlu membutuhkan kamera-kamera para jurnalis untuk membuat berita bahkan menerima berita, kita bisa dengan sangat mudah menggunakan smartphone kita untuk membuat berita dan menerima berita, jadi sudah sangat mudah untuk mengakses apapun yang kita inginkan, bahkan perusahaan sekalipun sudah sangat mudah untuk menyampaikan informasi-informasi yang  ingin di berikan kepada khalayak ramai, banyak media yang sudah mendukung penyebaran informasi ini, pentingnya  perusahaan  mengembangkan  hubungan dengan media, sebelum isu menerpa. 

Dalam hal ini harus seimbang antara perusahaan dan media dalam artian harus saling mendukung demi tercipta nya hal-hal yang baik tentang perusahaan dan sebagai media tentu nya bisa mendapatkan konten-konten yang sifat nya informatif, Kedekatan PR perusahaan  dengan  media  memungkinkan  perusahaan melakukan upaya antisipasi munculnya isu negatif  ataupun  potensi  krisis dari publikasi negatif.  Kita juga harus memahami bahwa semakin maju era digital maka akan bahaya data-data perusahaan yang sangat mudah untuk di lihat oleh public, 

hal ini bisa di lihat dari kebebasan public untuk mengakses internet maka dari itu bisa menjadi boomerang untuk perusahaan, kesiapan informasi data sangat penting untuk di perhatikan di dalam suatu merk,komunitas dan perusahaan, keamaan data harus benar-benar  terjaga ,semua yang berkaitan dengan perusahaan harus bisa menjaga privasi informasi yang berisikan data-data tentang perusahaan, dengan semakin maju nya era digital maka kesiapan dan keahlian untuk melakukan komunikasi media harus benar-benar terampil agar tidak kaget jika terjadi hal-hal yang lebih besar lagi di dalam media.

Hubungan media yang baik  dapat meminimalisir  dominasi  pemberitaan  negatif  melalui  pemunculan  informasi  positif sebagai penyeimbang sehingga tidak terjadi nya kesalahpahaman dalam menginformasikan berita kepada khalayak ramai oleh karena itu perusahaan atau komunitas juga harus bergerak cepat melakukan komunikasi dengan jurnalis sekaligus mengklarifikasi setiap pemunculan informasi yang tidak tepat untuk menghindari kesalahan persepsi public, 

Langkah antisipasi komunikasi media yang tepat  di saat krisis juga harus kita pahami yang dimana perlunya seorang PR memahami dunia jurnalistik dan mengerti berbagai  karakter wartawan. Jika kita tidak bisa membaca dunia juranlistik dalam era digital maka kita akan susah untuk mengetahui tentang apa saja yang ada di dalam pr dan tentu nya karakter wartawan harus kita pahami juga karena dari banyak nya wartawan tentu nya mempunyai karakter yang berbeda, selain karakter wartawan kita juga harus paham betul berbagai macam jenis media dan fungsi-fungsi nya agar kita bisa membaca dunia di era digital, 

Strategi pemetaan media menjadi modal dasar PR dalam mengembangkan komunikasi media, memahami kerja jurnalistik, dan melakukan penetrasi pesan strategis untuk perusahaan. 

Pemetaan media dapat mulai dilakukan melalui analisis wilayah sirkulasi medianya (daya jangkau), segmentasi pembacanya, hingga daya pengaruhnya di pemangku kepentingan dan public, kemampuan berbicara di dalam media juga sangat penting bagi kita di era ditital media ini agar meningkatan personal branding diri kita bahkan perusahaan yang kita pegang juga dan media tentu nya sangat memperhatikan public speaking kita di depan media, bagaimana kita mengeluarkan setiap kata yang keluar dari mulut kita, gesture tubuh yang kita gerakan di depan media juga tidak bisa di kesampingkan hal ini juga penting untuk kita jaga dalam public speaking di depan media, karena apa? 

Jika sudah masuk ke media makan diri kita bisa terlihat oleh khalayak ramai , public pasti nya juga menilai apa yang kita sampaikan dan gerakan apa yang ada pada diri kita di saat kita berbicara di depan media, jika kita melakukan sedikit kesalahan dalam berbicara di depan media atau gerakan tubuh kita yang tidak pantas untuk di lihat di media makan public akan menilai bahwa diri kita tidak baik bahkan bisa mempengaruhi personal branding kita dan citra perusahaan yang kita bahwa.

            Teman-teman kita juga harus memahami apa saja sih Tujuan dari media relation, berikut adalah tujuan dari pubic relation :

Memajukan citra perusahaan : dalam hal ini public relation mempunyai peran besar untuk meningkatkan citra perusahaan, mengidentifikasi target perusahaan atau biasa kita sebut sebagai Target pasar merupakan hal penting yang harus ditentukan dalam memulai suatu usaha. Target pasar yang sudah diketahui dapat memudahkan anda untuk menentukan jenis strategi dalam menentukan produk. Tentunya, anda target pasar ini harus ditentukan secara spesifik, seperti berdasarkan lokasi, umur, kebiasaan dan budaya yang dimiliki. Public relation tersebut bertugas untuk melakukan penawaran produk. Hal ini bisa dilakukan menggunakan website, media cetak dan media online yang lainnya. 

Begitu pula, konten pemasaran juga menggerakkan aktivitas ini. Tentunya, konten pemasaran berfungsi sebagai penggerak isi dari pemasaran digital maupun online dengan membuat berbagai konten yang menarik Selain itu, media sosial juga bisa berperan paling efektif untuk meningkatkan kegiatan pemasaran. Media ini mampu menghubungkan para pemilik perusahaan dengan pelanggan maupun influencer. T

entunya, berbagai konten yang dibagikan melalui media ini juga bisa menambah citra perusahaan dalam mengembangkan suatu bisnis. Produk dari suatu perusahaan yang memiliki citra yang tinggi dapat membuat target pasar percaya dan memilih produk tersebut. Tentunya, perusahaan anda akan mampu bertahan dan bersaing di pasaran dengan adanya citra ini. Oleh karena itu, beberapa tips di atas dapat dilakukan dalam mengembangkan suatu perusahaan.

Meningkatkan hubungan dari berbagai public : 

Bagi Public Relations, membangun reputasi di era digital saat ini merupakan tantangan yang harus dihadapi disini kita sebagai pr harus bisa menjalin koneksi kepada relasi-relasi yang ada di sekitar kita, mengembankan relasi yang baik sebanyak mungkin dan mengenalkan perusahaan kita kepada relasi yang kita punya sehingga muncul nya kerja sama antara perusahaan kita dan relasi-relasi sekita perusahaan kita untuk mendapatkan hasil dan citra yang baik, mencari relasi yang baik tentu nya di butuhkan media yang baik juga sehingga bisa menjangkau luas.

Melalui media, reputasi perusahaan terbangun. Support dan jaringan bagi perusahaan juga terbangun. Ketika hubungan media terjalin dengan baik, maka kepercayaan public terhadap perusahaan juga pastinya akan semakin kuat sebab pesan yang disampaikan oleh media diterima oleh public dengan baik pula, Kunci dari kegiatan media relations adalah konsistensi. Public Relations harus selalu memberikan informasi kepada media secara rutin dan haruslah sering mengadakan pertemuan untuk sekedar sharing santai. 

Bisa dikatakan jika kita sering berbagi pikiran dengan orang-orang di sekitar kita maka akan banyak ilmu yang kita dapati dari berbagi pikiran itu, sama hal nya sharing santai seorang pr dengan media juga sangat baik hal ini bisa menghasilkan ide-ide yang bagus juga untuk perusahaan bahkan media sehingga mempengaruhi kinerja seorang pr dalam memegang perusahaan, sedangkan media juga bisa mendapatkan keuntungan dalam hal ini yang dimana media mendapatkan informasi karena pasti nya setiap hari media pasti menginginkan informasi, 

Konsistensi juga diperlukan dalam konten publikasi agar tidak membosankan apalagi di era media digital ini orang sudah mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media apa saja dan yang mana saja sesuai keinginan mereka, jika media kita ingin tetap konsisten agar bisa bersaing di antara banyak nya media-media yang lain maka di butuhkan kreatifitas media agar para penikmat nya tidak mempunyai rasa bosan terhadap media kita, dengan gagasan dan ide yang baru bisa meningkatkan minat orang terhadap media yang kita punya,

tampilan yang menarik dan elegan juga sangat mempengaruhi minat orang terhadap media, jika tampilan nya memakai gaya jadul maka otomatis orang tidak tertarik dengan media yang kita punya maka dari itu terobosan pemikiran yang kreatif sangat di butuhkan di dalam media agar media bisa terus bersaing dan konsisten berada di hati khalayak ramai. 

Public Relations harus memikirkan  berita yang akan dimuat, siapa audience nya, relevansi berita, durasi penyampaian berita, keakuratan berita, dan siapa penyampai beritanya. Sehingga pesan yang disampaikan melalui media dapat diterima dengan baik oleh publik. pentingnya seorang Public Relations melakukan evaluasi dari aktivitas media relations yang dilakukan. 

Dari evaluasi yang kita lakukan maka akan membuat diri kita lebih baik lagi kedepan mya, sangat penting memang evaluasi dari setiap hal-hal yang ada pada diri kita dari hal-hal yang menurut kita kecil sampai hal-hal yang menurut bisa besar, satu persatu harus kita detailkan bagaimana hal itu terjadi, kekurangan nya apa saja, dan hal-hal yang harus di perbaiki kiedepan nya apa aja. Bagaimanapun juga media relations adalah startegi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun dan mempertahankan reputasi perusahaan Oleh karenanya setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan sebaiknya dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan.

            Bentuk media relation yang paling popular saat ini adalah Siaran Pers (Press Release) dan Konferensi Pers (Press Conference).

Siaran pers atau press release adalah  adalah informasi yang dibuat dan disusun oleh Public Relations(PR) / disebut Humas di suatu industri, organisasi ataupun lembaga dengan tujuan memberikan informasi kepada publik melalui media massa/surat kabar baik online maupun offline. Bentuk ini yang juga menjadi paling sering di gunakan dalam media relation, dan ada juga bentuk lainya seperti Konferensi Pers (Press Conference) yang dimana sistem nya mengundang wartawan untuk berdialog dengan materi yang telah disiapkan biasa nya seorang pr langsung bertatap muka secara langsung dengan seorang wartawan umtuk membicarakan isu yang sedang hangat di bicarakan atau seorang pr membuat klarifikasi tentang isu-isu yang hangat di bicarakan mengenai perusahaan yang sedang dia pegang dan biasa nya menyangkut tentang citra perusahaan, Media Relations membutuhkan pemahaman tentang media, meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Editorial Policy, yaitu kebijakan redaksional --kriteria berita/tulisan yang layak muat (fit to print) atau layak siar (fit to broadcast) berdasarkan visi, misi, dan rubrikasi media.

- Frequency of Publication --periode terbit, yaitu harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya.

- Copy Date atau Dead Libe --batas waktu masuknya berita ke editor/redaksi

- Printing Process --proses percetakan atau penerbitan

- Circulations Area --cakupan wilayah sebaran media atau jangkauan pembaca/audiens

- Readership Profile -karakteristik pembaca, penonton, atau pendengar, dari segi kelompok umur, jenis kelamin, tingkat sosial, profesi, hobi dan minat, kebangsaan, kelompok etnis, agama, dan orientasi politik.

- Distribution Method --- cara penyebaran media, misalnya dijual eceran di toko buku, eceran langsung di terminal, rumah ke rumah, atau berlangganan.

pola hubungan antara Humas (PR) dan wartawan (media) menjadi lebih personal dan intens. Informasi perusahaan dapat dikomunikasikan secara real time sekaligus beragam lewat akun media sosial pribadi praktisi PR. Selain itu, pengertian hubungan media juga meluas. Dari yang semula hanya berupa hubungan dengan kalangan insan media, kini meluas menjadi hubungan dengan netizen atau pengguna akun media sosial dan pengguna website. Keterampilan PR Practisioner atau stah Humas pun harus dikembangkan dengan skills manajemen konten website dan media sosial. Slide berikut ini menggambarkan tupoksi baru Humas di Era Internet, termasuk tentang Internet Media Relations atau Hubungan Media Era Digital. Adapun kegiatan-kegiatan media relation yang harus kita ketahui sebagai berikut:

- Kontak Pribadi. Sebagai seorang PR kita dapat melakukan kontak pribadi sebagai perwakilan dari perusahaan kepada media dalam menjalin hubungan baik formal maupun nonformal.

- Pelayanan Informasi Berita. Merupakan upaya pemberian informasi berita baik secara tertulis, atau cetak ( press release) maupun rekaman video yang diberikan ke media

- Antisipasi penanganan darurat. Sebagai professional kita harus siap melayani media (wawancara , konfirmasi dan press conferencen ) setiap saat. Adakalanya wartawan mengkontak pada saat darurat dan mendadak

Ada kalanya seorang PR juga membutuhkan bagian lain seperti marketing, iklan dan comunity relation. Bahkan seorang PR juga disarankan untuk menghadiri berbagai undangan, gathering dan berbagai forum sosial untuk menjalin dan menjaga hubungan. Saat ini, perkembangan media sudah sangat pesat. Apa yang disebut media juga sudah sangat berkembang. Jika dulu kata media hanya berorientasi pada media konvensional saat ini media sudah sangat berkembang. Saat media sosial menjadi raja, lalu muncul influencer mereka ini juga perlu untuk dijalin relasi dengan baik. Misalkan saja saat launching produk baru tidak jarang ada berbagai influencer, blogger atau youtuber yang dilibatkan dalam menyebar informasi serta membangun persepsi publik. Seorang PR paling tidak harus memiliki kemampuan jurnalistik dasar. Misalnya dalam menuliskan berita, membuat framing atau memilih foto yang akan digunakan untuk publikasi. Dalam berbagai media, foto lebih berbicara daripada tulisan sehingga penggunaan foto yang tepat akan membantu efektifitas pesan yang hendak ditimbulkan. Kebanyakan pembaca hanya melihat media secara singkat karena banyaknya informasi atau keterbatasan waktu yang dimiliki untuk membaca.

Demikian itu saja artikel yang dapat saya buat dari membaca materi yang sudah di berikan, pengamatan pribadi dan informasi googling sehingga saya bisa saring dan saya muat dalam bentuk artikel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun