- Antisipasi penanganan darurat. Sebagai professional kita harus siap melayani media (wawancara , konfirmasi dan press conferencen ) setiap saat. Adakalanya wartawan mengkontak pada saat darurat dan mendadak
Ada kalanya seorang PR juga membutuhkan bagian lain seperti marketing, iklan dan comunity relation. Bahkan seorang PR juga disarankan untuk menghadiri berbagai undangan, gathering dan berbagai forum sosial untuk menjalin dan menjaga hubungan. Saat ini, perkembangan media sudah sangat pesat. Apa yang disebut media juga sudah sangat berkembang. Jika dulu kata media hanya berorientasi pada media konvensional saat ini media sudah sangat berkembang. Saat media sosial menjadi raja, lalu muncul influencer mereka ini juga perlu untuk dijalin relasi dengan baik. Misalkan saja saat launching produk baru tidak jarang ada berbagai influencer, blogger atau youtuber yang dilibatkan dalam menyebar informasi serta membangun persepsi publik. Seorang PR paling tidak harus memiliki kemampuan jurnalistik dasar. Misalnya dalam menuliskan berita, membuat framing atau memilih foto yang akan digunakan untuk publikasi. Dalam berbagai media, foto lebih berbicara daripada tulisan sehingga penggunaan foto yang tepat akan membantu efektifitas pesan yang hendak ditimbulkan. Kebanyakan pembaca hanya melihat media secara singkat karena banyaknya informasi atau keterbatasan waktu yang dimiliki untuk membaca.
Demikian itu saja artikel yang dapat saya buat dari membaca materi yang sudah di berikan, pengamatan pribadi dan informasi googling sehingga saya bisa saring dan saya muat dalam bentuk artikel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H