Mohon tunggu...
Dier Dzar Ghifari
Dier Dzar Ghifari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang manusia bebas yang tengah berproses di tempat dan keadaan apapun, mencoba menyusun rangkaian-rangkaian pengetahuan yang tersebar di dunia ini entah di manapun atau dari siapapun. Mari berbagi dan ramaikan aspirasi dan gagasan kita sehingga mampu membisukan teriakan-teriakan kepalsuan para komparador.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anomali Sistem Politik Indonesia

4 Maret 2011   11:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:04 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah logika yang terbangun pada pemerintahan SBY saat ini, bagaimana SBY melakukan politik akomodatif sehingga posisi menteri dalam Kabinet yang dipimpin SBY adalah kepanjangan tangan dari partai yang mengusungnya. Entah apa yang terjadi dengan sistem politik bangsa ini? komposisi menteri yang duduk di kabinet selalu berdasarkan hubungan politik dengan sang penguasa bukan berdasar pada keahlian dalam bidang yang ditekuninya.

Rasanya masih segar di ingatan kita bagaimana Sri Mulyani menjadi korban politik akomodatifnya SBY walaupun Sri Mulyani hijrah ke lingkungan global akan tetapi perpolitikan bangsa ini tidak menunjukkan rasa penghargaannya terhadap anak bangsa yang mempunyai kapabilitas dan integritas.

Hubungan romantis yang terjalin antara penguasa negeri ini dan pemilik modal lokal ataupun internasional belum menjadi perhatian utama rakyat, hal ini yang akan menjadi bom waktu yang berakibat pada keterpurukan bangsa ini di masa depan.

Entah apa yang mau diwariskan pemimpin kita saat ini pada generasi bangsa apabila saat inipun kita tak mampu menjaga, mengelola dan mengembangkan segala kekayaan bumi indonesia. Hanya dengan merekonstruksi ulang sistem pendidikan indonjesia yang bertujuan agar terbentuknya kemandirian berpikir bagi generasi penerus bangsa ini. Sehingga secara mandiri mampu mengelola, mengembangkan apa yang dimiliki oleh bangsa ini tanpa harus mengantungkan nasibnya terhadap bangsa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun