Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreneur

Sky Admirer | Penulis Diary http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perbankan Syariah, Satu Cerita dengan Pemeran Berbeda

29 Desember 2017   20:04 Diperbarui: 29 Desember 2017   20:36 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://fasya.iainuruljadid.ac.id

Dari mulai kurangnya modal, belum familiarnya masyarakat dengan istilah perbankan syariah (belum terkenal) hingga masih adanya beberapa persepsi di masyarakat yang mengira jika Bank Syariah diperuntukan hanya untuk mereka yang beragama Islam saja.

Walau memang sudah banyak yang tidak menganut persepsi demikian, namun tidak sedikit juga yang masih berfikir seperti itu. Dan macam macam alasan lain yang dapat menyebabkan lambatnya perkembangan perbankan syariah.

Faktor tidak terkenal dan faktor persepsi berhasil menarik perhatian saya untuk menulis artikel ini. Karena rupanya Perbankan Syariah-pun ternyata masih belum terkenal dikalangan umat Muslim sendiri. Bisa ditebak apa yang saya fikirkan?

Jadi begini,

Saya melihat kemiripan pengalaman dan cerita yang dimiliki oleh Halal food dan Perbankan Syariah. Keduanya identik dengan istilah yang ada dalam Agama Islam, "Halal dan Syariah". Sehingga sering kali dianggap sebagai "sesuatu yang hanya digunakan oleh umat Islam ". Padahal dalam kenyataannya hal tersebut tidaklah benar.

Semakin berkembangnya zaman, rupanya semakin pula keterbukaan orang orang terhadap hal hal yang baru. Contoh nyatanya ialah, Halal Food yang semakin dikenal Mancanegara, termasuk di Korea dan Jepang.

Yang saya tahu dan saya lihat (tidak langsung ke lokasi tapi dari internet, program dan acara yang ada)  Di Korea sendiri, dewasa ini istilah Halal Food sudah seperti brand populer dan menjamur disana. Dimana makanan ini tidak hanya diperuntukkan khusus Muslim, tapi juga seluruh masyarakat Korea / siapa saja yang ingin mengonsumsinya.

Termasuk artis dan idol Korea favoritku, mereka sering kali memamerkan Halal Food sebagai makanan yang dikonsumsinya hari itu. Karena pada dasarnya, tidak ada yang berbeda dari Halal Food dan makanan lainnya, hanya saja pengolahan dan bahannya yang sesuai dengan hukum Agama Islam.

Sebagai seorang muslim, Halal Food bukanlah sebuah brand makanan ataupun jenis makanan yang luar biasa. Pengolahan dan bahan makanan yang dikonsumsi oleh umat muslim itulah Halal Food. Tapi rupanya, bagi mereka hal tersebut adalah hal baru yang dapat diterima bahkan menjadi populer dan digemari.

Lalu, apa bedanya dengan perbankan syariah?

Halal Food adalah memang makanan umat Muslim, yang bahan dan pengolahannya sesuai dengan ajaran Agama Islam. Dan tak ada yang istimewa dengan itu, karena memang harus begitu, Umat Muslim wajib mengonsumsi Halal Food.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun