d. Kadens
Pada waktu kita menyanyikan lagu dengan diiringi sebuah alat musik harmoni, kita merasakan musik berubah terus menerus antara T, D, S atau versi lainnya. Perubahan tersebut dapat terjadi disetiap ketukan berat atau ketukan agak berat, bahkan kadang senantiasa bergerak secara cepat mengikuti gerak alun melodi lagu. Berikut beberapa kemungkinan perubahan mengakhiri suati gerakan (kadens), antara lain :
1. Kadens tidak sempurna, terjadi jika lagu berhenti dengan akor Dominan yang didahului oleh akor Tonika (T→D)
2. Kadens otentik (biasa), terjadi jika lagu yang berhenti dengan akor T yang didahului D (D→T)
3. Kadens sub dominan, terjadi pada lagu yang berhenti pada S yang didahului T (T→S)
4. Kadens plagal, terjadi bila lagu berhenti dengan akor T yang didahului akor S (S→T)
5. Kadens sempurna (lengkap), merupakan rangkaian kadens otentik dan plagal (T→S→T→D→T), yaitu kadens bergerak berhenti pada T yang didahului S dan D.
e. Tekstur
Tekstur yaitu suatu bentuk jaringan yang berupa penggabungan unsur-unsur musik melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara. Berikut bentuk tekstur (paduan suara) yang dikembangkan pada anak SD, antara lain :
1. Unisono, semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu.
2. Homofoni, bentuk sajian merupakan bentuk umum dalam penyajian lagu, semua jalur suara serempak memulai bergerak bersama dan menutupnya secara bersama-sama juga.