Jadi, jika ada analisis/ pakar/ tim buzzer yang menyatakan bahwa pidato ZH adalah bagian dari deideologisasi parpol, berarti dia kurang bergaul, kurang baca Undang-undang, dan kurang ngopi, hihihi..
Karena konsep politik Islam Garam tidak ada hubungannya dengan proses deideologisasi parpol, maka otomatis tidak ada kaitannya dengan identifikasi partai (party ID).
Politik Islam Garam itu bagian dari strategi perjuangan menegakkan Islam sebagai value dalam kehidupan masyarakat dan bangsa secara substantif, tidak formalis, tidak simbolik. Karena PAN itu di AD ART nya bukan berideologi Islam.Â
Tapi berdasarkan Pancasila/ nasional, dan berasaskan ahlak politik berdasarkan agama yang membawa rahmat bagi sekalian alam/ relijius. Jadi, PAN itu berideologi nasionalis-relijius.
Party ID itu harus bersumber dari ideologi partai. Lalu dibuat perencanaan dan program untuk mempengaruhi perilaku pemilih. Termasuk bagaimana caranya agar program partai dapat mengakomodasi pemilih yang masuk ceruk politik identitas.
Soal PKB yang menggunakan politik identitas, soal PKS yang mendapatkan hadiah cottail effect pilpres, itu adalah bagian dari strategi politik masing-masing partai.Â
Makanya, ketika ZH sebagai ketua umum sering "tidak bisa maksimal memainkan strategi politik", karena persoalan internal. itu membawa akibat telah merusak strategi perjuangan politik.
Itu jujur harus dikatakan. Tidak boleh ditutupi.
Cukup sekian ya.
Nanti disambung lagi.
Saleum..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H