Pidato ZH di Rakernas PAN 2019, oleh sebagian orang (termasuk tim kandidat ketum) dimaknai secara keliru. Mungkin karena penjelasan ZH kurang panjang, atau mungkin karena mereka sudah apriori, buta hati, karena kepentingan kongres PAN.
Perlu saya luruskan beberapa pendapat soal Maklumat X yang terkesan dicampur-aduk (es campur kalee.
Maklumat X (3 November 1945) dari Wapres Bung Hatta adalah tonggak untuk membangun kehidupan demokrasi modern melalui pembentukan partai-partai politik, baik yang baru maupun yang telah berdiri sebelum kemerdekaan RI.
Apa tujuannya?
Bung Hatta ingin bahwa dengan berdirinya partai politik untuk menyongsong pemilu Januari 1946 memilih anggota Badan Perwakilan Rakyat. (Pemilu tidak terwujud karena masih disibukkan perlawanan fisik melawan kaum kolonial yang akan masuk lagi).
Di samping itu Bung Hatta ingin agar faham dan aliran politik yang telah hidup di masyarakat dapat diatur dan disalurkan melalui partai politik.
Lalu dengan pembentukan partai politik diharapkan akan menjadi alat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
Jadi, konteks keluarnya Maklumat No X (bukan angka 10, tapi huruf X karena pada masa itu proses adminsitrasi kenegaraan dalam situasi konsolidasi dan negara belum stabil) adalah dalam rangka untuk membangun demokrasi Indonesia melalui kehadiran partai politik di pemilu. Adanya Maklumat X ini untuk menanggapi usulan Badan Pekerja KNIP kepada pemerintah.
Lalu, tentang Gincu Vs Garam ?
Terminologi Gincu dan Garam
Yang dimunculkan Bung Hatta untuk memberikan jawaban tentang perbedaan pemikiran dengan Pak Natsir tentang Dasar Negara : apakah Nasional atau Islam.