Mohon tunggu...
Diella Dachlan
Diella Dachlan Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar di Institut Kehidupan

Mengamati, merekam dan mengawetkan ingatan lewat catatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Peradaban di Situs Tugu Gede Cengkuk

13 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 13 Januari 2025   11:53 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Diella Dachlan,Bimo Tedjokusumo, JSS

Menilik dari letak mata air, sebaran batu dan tangga batu menuju menhir Tugu Gede yang menjadi 'tempat tertinggi' di kawasan situs ini, sepertinya dulu leluhur kita masuk dari sisi berlawanan dari arah kami masuk yang cenderung datar. 

Pendirian bangunan megalitik oleh masyarakat masa itu bertujuan sebagai penghormatan bagi arwah dan kesempurnaan bagi mereka yang telah berpulang. Selain itu susunan batu merupakan "media" bagi arwah leluhur untuk memancarkan kekuatan dan kesejahteraan bagi anak cucu, kesuburan tanaman, peternakan serta keselamatan dalam mencari nilai kehidupan yang baru (Asmar, 1975:19-38).

Foto: Diella Dachlan
Foto: Diella Dachlan
Kami mengunjungi museum kecil yang terletak di samping rumah panggung keluarga Abah Jaya. Anda akan menemukan berbagai macam artefak termasuk replika dewi yang dipercaya sebagai Dewi Sri atau Pohaci yang terbuat dari terakota, melambangkan kesuburan.

Sayang sekali, waktu terlalu singkat untuk lebih lama mengamat berbagai bentukan batu dan belajar begitu banyak hal dari jejak leluhur kita dan kebijaksaannya hidup berdampingan selaras dengan alam. Semoga warisan tempat dan kebijaksanaan berharga ini terus lestari.

Teks dan foto: Diella Dachlan, Bimo tedjokusumo, Jelajah Sejarah Soekaboemi (JSS)

Sumber:
Pasaribu, Y. A. (2010). Penempatan benda-benda megalitik pada situs Tugu Gede Cengkuk, Sukabumi, Jawa Barat: sebuah kajian keruangan skala semi-mikro.

Sukendar, H. (1977). Laporan Penelitian Prasejarah di Daerah Jampangkulon dan Sekitarnya (Jawa Barat)'. Berita Penelitian Arkeologi, 10, 1-40.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun