Ketika sebagian besar rombongan meninggalkan lokasi, saya, Bimo dan keempat teman baru yang juga peserta Napak Tilas Prabu Siliwangi masih bertahan di lokasi. Tiba-tiba teman-teman baru itu berinisiatif meminta ijin kepada satpam untuk sebentar menengok situs Badigul, karena letaknya hanya 200 meter dari lokasi kami berada. Kami sangat berterima kasih ketika mereka mengijinkan kami masuk (tentu mereka pun menanggung resiko dimarahi atasannya, bukan?).
Meskipun hanya 30 menit berada di lokasi berbentuk gundukan yang menurut kabar dulunya adalah bukit dengan tanah yang dikerok dan tak lagi dapat ditanami, saya pribadi sangat bersyukur, meski masih amat miris.
Apakah mungkin ada jalan tengah untuk lokasi bersejarah ini dirundingkan dengan pihak pengembang Rancamaya, agar tetap dapat diakses?. Lokasi ini memang sudah menjadi milik perusahaan. Tapi sejarah dan nilainya adalah milik seluruh masyarakat Sunda, milik seluruh warga Indonesia. Ini kekayaan dan bagian dari jati diri kita semua, yang sebaiknya tidak boleh dibatasi aksesnya atas nama kepemilikan swasta!.
Tulisan: Diella Dachlan
Foto: Diella Dachlan, Bimo Tedjokusumo, Laurini Noordin
Tulisan terkait:
- Perebutan Sunda Kelapa: Kisah Para Pangeran Pakuan Pajajaran (Bag 1)
- Perebutan Sunda Kelapa: Awal Ketegangan (Bag 2)
- Jejak Prabu Siliwangi: Mencari Parit Pakuan PajajaranÂ
Referensi:
- Dienaputra, R. D. (2012). Sunda, Sejarah, Budaya dan Politik. Abstrak.
- Lubis, H. N. H. (2016). Kerajaan Sunda. Abstrak.
- Maung dan Prabu Siliwangi: Mitos atau Fakta?, Irfan Teguh, 15 Maret 2017, Tirto.co.id
- Mumuh Muhsin, Z. (2012). Kujang, Pajajaran, Dan Prabu Siliwangi. Abstrak
- Danasasmita, 2014, Menelusuri Situs Prasasti Batutulis, Kiblat Utama, Bandung
- Â Danasasmita, 2003, Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi, Kiblat Utama, Bandung
- Pengembangan Jalur Wisata Sejarah sebagai Penunjang Wisata Sejarah Kota Bogor,
Febri Nur Wirawan, 2014, Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB - Prasasti dan Budaya Sunda. Pikiran Rakyat, 16 November 2009, Elis Suryani N.S. Dosen dan Mahasiswa S3 Filologi Unpad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H