Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jangan Nawar Kalau Beli Tauco! Ini Alasannya

26 Maret 2018   21:28 Diperbarui: 28 Maret 2018   15:45 3989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guci tempat fermentasi (Dok. Didno)

Kalau mendengar nama tauco tentu ingatan kita akan tertuju ke Cianjur. Cianjur selain memiliki obyek wisata yang menarik dari gunung, pantai, waduk, air terjun dan peninggalan prasejarah juga dikenal dengan julukan sebagai Kota Tauco, karena tauco merupakan makanan khas dan oleh-oleh dari Cianjur.

Ada banyak nama tauco di Cianjur tetapi yang paling terkenal dan legendaris adalah Tauco Cap Meong yang ada sejak tahun 1880 dan hingga sekarang sudah merupakan generasi kelima. Tauco sendiri diperkenalkan oleh Tan Kei Hian yang merupakan keturunan China. Dia buronan pihak Belanda dan pernah dikejar-kejar hingga ke Pagelaran Cianjur Selatan.

Toko Cap Meong Cijedil Cugenang Cianjur (Dok. Didno)
Toko Cap Meong Cijedil Cugenang Cianjur (Dok. Didno)
Tan Kei Hian atau Babah Tasma mulai usaha rumahan di Cianjur dan membuka tokonya di Jalan HOS Cokroaminoto 160 Cianjur yang dikelola oleh isterinya Nyonya Tasma atau Tjoa Kim Nio. Tauco yang dibuat Babah Tasma memiliki rasa cenderung manis, sedangkan Ny. Tasma menyukai rasa asin.

Babah Tasma dan Nyonya Tasma bercerai, Babah Tasma mendirikan tauco dengan merek Cap Gedong, sedangkan Nyonya Tasma melanjutkan usaha tauco dengan merek dagang Tauco Cap Meong yang terkenal hingga sekarang.

Kemudian Ny. Tasma menurunkan kepada anak perempuannya Tan Bei Nio atau Betsi Tasma dan mulai memegang kendali sejak tahun 1935. Betsi Tasma menikah dua kali, dari suami pertamanya dia memiliki seorang anak bernama Wiri Jati Tasma sedangkan suami keduanya memiliki anak Hariman Yusuf dan melahirkan Harun Tasma.

Budi Santosa Tantra Pemilik Tauco Cap Meong (Dok. Didno)
Budi Santosa Tantra Pemilik Tauco Cap Meong (Dok. Didno)
Pada tahun 1985 Betsi Tasma sakit-sakitan dan kepemimpinan Tauco Meong pun turun ke anak perempuan tertuanya Wiri Jati Tasma. Wiri Jati Tasma cukup sukses mengantarkan Tauco Cap Meong tetapi sejak kehadiran jalan Tol Cipularang penjualan tauco semakin menurun ditambah lagi banyak persaingan.

Wiri Jati meninggal pada tahun 2011 dan Harun Tasma menggantikan posisinya. Selain Harun Tasma ada juga Budi Santosa Tantra yang merupakan generasi kelima dari Tan Kei Hian atau Tan En Yang yang menggeluti bisnis tauco dengan merek Cap Meong yang lokasinya di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

Tauco Cap Meong yang lokasinya di Desa Cijedil ini selain memiliki toko yang berada di Jalur Utama Ciapanas Cianjur juga terdapat pengolahan tauco yang lokasinya di belakang toko Tauco Cap Meong Ny. Tasma.

Proses penjemuran kacang kedelai yang difermentasi (Dok. Didno)
Proses penjemuran kacang kedelai yang difermentasi (Dok. Didno)
Tauco sendiri dibuat melalui proses yang panjang, dari pertama kacang kedelai dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air bersih. Kemudian direndam di dalam air selama kurang lebih 12 jam. Setelah itu proses pengupasan dan pembuangan kulit kacang kedelai dengan menggunakan mesin atau diremas-remas disiram dengan air mengalir.

Kacang kedelai kemudian dimasak lalu ditiriskan hingga kedelai tampak kering. Tambahkan tepung beras setiap 10 Kg kacang kedelai ditambah dengan tepung beras sebanyak 2 Kg lalu aduk hingga rata. Campuran kacang kedelai dan tepung beras tersebut ditaburi ragi Aspergillus oryzae atau Rhyzopus oryzae dengan takaran 10 gram ragi untuk 5-10 Kg kacang kedelai kemudian aduk hingga rata.

Guci tempat fermentasi (Dok. Didno)
Guci tempat fermentasi (Dok. Didno)
Campuran tadi diletakkan di para atau di tempat penjemuran yang jauh dari serangga, panas dan hujan. Fermentasi ini berlangsung selama 2-3 hari sampai terbentuk tempe yang lebat pertumbuhan kapangnya. Kemudian butiran tempe tersebut dijemur sampai kering.

Buat larutan garam, setiap 10 liter air dimasukkan 2kg garam dan butiran tempe tersebut direndam ke dalam larutan garam. Perendaman tersebut dilakukan menggunakan guci hingga 3 bulan. Di tempat ini terdapat puluhan guci yang berumur ratusan tahun.

Tauco Cap Meong Tauco No.1 (Dok. Didno)
Tauco Cap Meong Tauco No.1 (Dok. Didno)
Setelah 3 bulan kacang kedelai yang sudah dijemur tersebut dimasak dengan bumbu seperti gula merah, jahe dan lengkuas. Tauco tersebut dimasak selama kurang lebih 3-4 jam hingga tauco mengental. Dan tauco yang matang tersebut langsung disajikan kepada pelanggan di Tauco Cap Meong yang ada di Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

Jadi kalau masih ada yang menawar Tauco dengan harga per botol 300ml dibanderol 20 ribuan rasanya seperti tidak memahami proses pembuatan tauco yang memakan waktu berbulan-bulan, dan kita hanya mengeluarkan uang dan tinggal masak atau makan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun