Kalau mendengar nama tauco tentu ingatan kita akan tertuju ke Cianjur. Cianjur selain memiliki obyek wisata yang menarik dari gunung, pantai, waduk, air terjun dan peninggalan prasejarah juga dikenal dengan julukan sebagai Kota Tauco, karena tauco merupakan makanan khas dan oleh-oleh dari Cianjur.
Ada banyak nama tauco di Cianjur tetapi yang paling terkenal dan legendaris adalah Tauco Cap Meong yang ada sejak tahun 1880 dan hingga sekarang sudah merupakan generasi kelima. Tauco sendiri diperkenalkan oleh Tan Kei Hian yang merupakan keturunan China. Dia buronan pihak Belanda dan pernah dikejar-kejar hingga ke Pagelaran Cianjur Selatan.
Babah Tasma dan Nyonya Tasma bercerai, Babah Tasma mendirikan tauco dengan merek Cap Gedong, sedangkan Nyonya Tasma melanjutkan usaha tauco dengan merek dagang Tauco Cap Meong yang terkenal hingga sekarang.
Kemudian Ny. Tasma menurunkan kepada anak perempuannya Tan Bei Nio atau Betsi Tasma dan mulai memegang kendali sejak tahun 1935. Betsi Tasma menikah dua kali, dari suami pertamanya dia memiliki seorang anak bernama Wiri Jati Tasma sedangkan suami keduanya memiliki anak Hariman Yusuf dan melahirkan Harun Tasma.
Wiri Jati meninggal pada tahun 2011 dan Harun Tasma menggantikan posisinya. Selain Harun Tasma ada juga Budi Santosa Tantra yang merupakan generasi kelima dari Tan Kei Hian atau Tan En Yang yang menggeluti bisnis tauco dengan merek Cap Meong yang lokasinya di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Tauco Cap Meong yang lokasinya di Desa Cijedil ini selain memiliki toko yang berada di Jalur Utama Ciapanas Cianjur juga terdapat pengolahan tauco yang lokasinya di belakang toko Tauco Cap Meong Ny. Tasma.
Kacang kedelai kemudian dimasak lalu ditiriskan hingga kedelai tampak kering. Tambahkan tepung beras setiap 10 Kg kacang kedelai ditambah dengan tepung beras sebanyak 2 Kg lalu aduk hingga rata. Campuran kacang kedelai dan tepung beras tersebut ditaburi ragi Aspergillus oryzae atau Rhyzopus oryzae dengan takaran 10 gram ragi untuk 5-10 Kg kacang kedelai kemudian aduk hingga rata.
Buat larutan garam, setiap 10 liter air dimasukkan 2kg garam dan butiran tempe tersebut direndam ke dalam larutan garam. Perendaman tersebut dilakukan menggunakan guci hingga 3 bulan. Di tempat ini terdapat puluhan guci yang berumur ratusan tahun.
Jadi kalau masih ada yang menawar Tauco dengan harga per botol 300ml dibanderol 20 ribuan rasanya seperti tidak memahami proses pembuatan tauco yang memakan waktu berbulan-bulan, dan kita hanya mengeluarkan uang dan tinggal masak atau makan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H