Terkadang ilmu itu tidak hanya di dapat di bangku sekolah atau kuliah. Terkadang ilmu datang dari orang yang lebih tua dari kita, ada kalanya datang dari teman yang memberitahu, atau mungkin dari orang yang lebih muda dari kita. Oleh karena itu jadilah orang yang terbuka terhadap saran dan masukan dari orang lain.
Dalam dunia perbloggeran, tentu mendapat pekerjaan menulis dan mengulas suatu produk dan jasa sudah menjadi kebiasaan dan tentu menjadi lahan untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau mungkin menjadi penghasilan utama bagi sebagian orang yang menggeluti dunia blog.
Ketika ada tawaran menulis feature sosok tentu berbeda dengan mengulas suatu produk atau jasa yang harus detil mengungkap kelebihan dari produk tersebut. Nah bagi Anda yang belum mengetahui cara menulis featur sosok berikut ulasannya :
Pengertian Feature
Feature adalah Tulisan kreatif yang ditujukan untuk memberikan informasi sekaligus menghibur atau mengugah emosi tentang suatu peristiwa atau seseorang.
Unsur kreativitas dalam feature:
- Gaya bertuturnya seperti orang berkisah
- Deskripsinya yang lebih detail dan mendalam sehingga menghidupkan imajinasi pembaca tentang suatu peristiwa atau tokoh
- Alur tulisan lebih variatif, misalnya flashback, alur maju (kronologis), tidak hanya piramida terbalik sebagaimana berita pada umumnya.
- Mengangkat sisi-sisi humanis
- Bagaimanapun, feature harus mengandung 5W + 1 H
Mengapa Feature?
- Selain memberikan informasi, feature memberikan kenikmatan bagi pembaca karena gaya penulisannya -> membaca berulang-ulang
- Feature lebih lama umurnya daripada berita (hard news), bahkan bisa puluhan tahun
- Penggambaran yang detail dan mendalam dalam feature memungkinkan pembaca menjadi berempati atau terinspirasi
Jika Anda ingin menulis Feature, Perhatikan Ini!
- Judul
- Lead (paragraf pembuka)
- Badan tulisan
- Penutup
Judul Feature
- Tidak harus menggambarkan secara tersurat isi tulisan
- Menarik tapi tidak bombastis
- Memuat inti terpenting dari tulisan
Lead Feature
- Lead adalah paragraf pertama suatu tulisan. Pembaca memutuskan untuk meneruskan membaca atau tidak suatu tulisan bergantung pada menari atau tidaknya lead tulisan.
- Buatlah lead yang paling menarik perhatian pembaca, misalnya lead yang menggugah emosi pembaca, membuat pembaca bertanya-tanya, mengungkap fakta sensasional
Lead terdiri dari 3 jenis yakni :
- Lead deskripsi
- Lead kutipan
- Lead pertanyaan
Lead Deskripsi
- Memberikan gambaran tentang suatu tokoh, situasi, atau kejadian.
- Misalnya feature tentang petani yang berhasil membina petani di desanya dimulai dengan lead seperti ini: Kanan-kiri sepanjang jalan yang saya lalui serbahijau ketika saya memasuki Desa Wanasari. Gelak tawa para petani yang sedang mengurus sawahnya sayup-sayup terdengar. Mereka yang berpapasan dengan saya pun menebarkan senyum ramah. Ah, saya jadi tidak sabar bertemu Pak Wildan.
- Lead deskripsi menyiapkan pembaca untuk masuk ke kisah yang disajikan feature.
Lead Kutipan
- Lead kutipan bisa berupa kutipan dari narasumber atau kutipan dari tokoh-tokoh terkenal.
- Bisa berupa satu kalimat dalam satu paragraf. Contoh: “Saya meyakini, selama kita mau berusaha, Tuhan akan membukakan jalan”. Kalimat itu diucapkan Anik Sriwatiah dengan suara bergetar. Seolah butuh keteguhan hati dan optimisme luar biasa untuk sekadar mengucap kalimat itu.
- Gunakan kutipan paling menarik atau paling menggugah emosi
Lead Pertanyaan
- Membuka tulisan dengan pertanyaan membuat pembaca merasa dilibatkan
- Pada umumnya lead pertanyaan sukses menarik perhatian pembaca, Contoh: Pentingkah perempuan menggunakan krim mata sebelum tidur? Sebagian besar perempuan yang malas merawat wajah, tanpa berpikir pun dengan mudah menjawab “tidak”.
Badan Tulisan
- Tuliskan bagian-bagian tulisan dengan sistematis
- Jangan bombardir pembaca dengan informasi, misalnya selingi dengan deskripsi suasana, karakter, atau hal-hal ringan
Penutup Feature
Penutup adalah pemberi kesan terakhir. Bagaimanapun bagus judul, lead, dan badan tulisan, kalau penutupnya tidak menarik, hambarlah suatu feature.
Ada beberapa jenis penutup yakni :
- Penutup penyengat
- Penutup klimaks
- Penutup menggantung atau tanpa penyelesaian
Penutup Penyentak
Penutup klimaks memberikan kesan mengentak atau mengejutkan. Sebagai contoh, sebuah feature tentang keberhasilan polisi meringkus penjahat ke penjara diakhiri dengan kalimat : Esoknya, sang penjahat berhasil kabur dari penjara.
Penutup Klimaks
Penutup klimaks digunakan pada feature yang ditulis secara kronologis dan akhirnya sudah jelas. Sebagai contoh: Mereka kini jadi saudagar yang kaya raya lagi disegani.
Penutup Menggantung
Penutup menggantung bisa digunakan untuk hal-hal yang belum selesai, misalnya seorang penemu memperkenalkan temuannya, tapi usahanya belum sepenuhnya berhasil. Contoh: Setelah bertahun-tahun Jumadi bereksperimen dengan kompor alternatifnya, akankah pemerintah melirik kompor Jumadi?
Sumber Bahan Tulisan
- Wawancara
- Narasumber utama
- Narasumber tambahan (misalnya karyawannya, keluarganya, tetangganya)
- Dokumentasi (foto, artikel di media massa)
- Suasana, situasi, atau lingkungan di sekitar narasumber
Tips Wawancara
- Baca referensi tentang sosok, misalnya tentang pekerjaannya atau latar belakangnya, sebelum wawancara
- Siapkan alat rekam karena kutipan dari narasumber harus ada dalam feature
- Pancing narasumber untuk bercerita lebih banyak, bahkan untuk hal-hal yang emosional (sedih, senang, kecewa, putus asa dsb.)
- Jangan menyimpang dari fakta dengan terlalu percaya diri berasumsi-> selalu cek kebenaran data terutama kepada narasumber
Tips Menulis
- Jangan gunakan kata-kata yang kurang familiar bagi pembaca yang disasar -> istilah filsafat untuk pembaca semua kalangan
- Gunakan kata atau kalimat penghubung agar pembaca mudah memahami tulisan, misalnya “namun” untuk menyatakan pertentangan, “oleh karena itu” untuk menyatakan hubungan sebab-akibat
- Jangan terkesan menggurui pembaca -> pembaca jadi antipati
- Jangan membuat kalimat terlalu panjang -> pembaca lelah
- Satu paragraf satu topik atau pecah satu topik menjadi beberapa subtopik agar paragraf tidak terlalu panjang.
- Meskipun feature, aktor utamanya adalah narasumber. Jangan sebut si penulis kalau memang tidak terlalu penting.
Contoh Deskripsi Sosok
Deskripsikan sosok dengan detail (sesuai porsi tulisan) sehingga si sosok tampak hidup bagi pembaca, misalnya fisiknya, karakternya (tanpa terkesan menghina si sosok). Contoh:
- Menyebut sosok sebagai bagian dari keluarga, “...,” ujar ayah dari lima anak ini.
- Menggambarkan tingkah laku atau sikap. Tawanya yang selalu terbahak-bahak membuat suasana jadi cair.
- Penulis berasumsi bukanlah sesuatu yang diharamkan dalam feature asal bukan asumsi untuk hal sensitif atau kontroversial. Misalnya: Hasratnya untuk menjadi sastrawan sepertinya belum padam. Itu terbukti dengan selalu bertenggernya topi pet seperti yang selalu dikenakan Putu Wijaya.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua
Dikutip dari Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI