Team sukses kadang kadang sengaja dibentuk oleh sekolah atau penyelenggara  tingkat Dinas Pendidikan agar kelulusan Ujian Nasional mempunyai nilai tinggi.  Nilai kelulusan Ujian Nasional tinggi bagi suatu daerah merupakan kebanggaan tersendiri bagi pimpinan daerah, karena setiap akhir pelaksanaan Ujian Nasional akan diumumkan daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota mana yang mendapat nilai kelulusan tinggi Ujian Nasional.
Perbaikan Pelaksanaan Ujian Nasional
Masyarakat Indonesia sangat mendambakan pelaksanaan Ujian Nasional yang baik dan benar. Salah satu komponen masyarakat yang ingin pelaksanaan Ujian Nasional adalah kelompok Guru, orang tua dan penyelenggara pendidikan. Niat baik untuk ikut terlibat dalam perbaikan pelaksanaan Ujian Nasional tidak seindah yang diharapkan, tetapi seringkali mendapat perlakuan yang kurang baik dan tidak sesuai keadilan.
Ada 3 peristiwa yang tidak berlaku adil di terima oleh orang tua, Guru dan penyelenggara pendidikan, dimana ada sekelompok orang ingin melakukan perbaikan pelaksanaan Ujian Nasional melalui laporan kecurangan tetapi mendapat ketidak adilan.
Pertama, Kasus Siami.
Seorang Murid  bernama Alifah Ahmad Maulana putra dari Siami, Murid SDN Gadel ll Kecamatan Tandes Surabaya Jawa Timur.
Alifah Ahmad Maulana mengaku dipaksa oleh gurunya untuk memberikan sontekan kepada teman-temanya pada saat Ujian Nasional.  Alifah Ahmad Maulana dianggap pintar mengakibatkan satu sekolah terjadi nyontek massal. Cerita ini disampaikan oleh anak ke ibunya, kemudian atas dasar, nurani,  ibunya  berinisiatf melaporkan kasus ini ke dinas pendidikan setempat dengan diketahui media massa.
Apa hendak dikata niat baik menyampaikan kecurangan, malah mendapat ketidak Adilan, hal ini karena protes dari orang tua peserta didik lainnya yang menganggap orang tua Alifah Ahmad Maulana mencemarkan nama baik sekolah.hingga akhirnya ia dan keluarganya terusir dari komplek perumahan dimana ia tinggal.
Kedua Kasus Sayembara penemu kecurangan Ujian Nasional.
Kelicikan itu bisa berupa guru yang memberi jawaban soal ke murid. Atau murid yang mendapat bocoran soal. "Akan ada apresiasinya bagi mereka yang memberikan informasi tersebut," kata Lasro kepada Wartakotalive.com, Minggu (13/4/2014) siang.
Apresiasi itu bisa berupa beasiswa untuk siswa. Sedangkan bagi guru dan pegawai sekolah bisa berupa kenaikan jabatan dan gaji. Sementara mereka yang dilaporkan, terutama apabila guru yang berbuat licik, maka akan dipecat. "Tak ada ampun bagi guru yang berbuat licik," kata Lasro. Tribunnews.com. 15-4-2014 pukul 14.14
Ancaman dan Apresiasi terhadap kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional yang disampaikan oleh Larso Arbun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta hanya menegaskan bahwa sering terjadi kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, dan korbannya selalu peserta didik atau Guru bukan pembuat kebijakan Ujian Nasional.