Ziarah Bersama Walikota ke Makam Pangeran Jayakarta
Hari ini Rabu 19 Juni 2024, ayah didi berkesempatan hadir memenuhi undangan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid ( DKM) Masjid Jami Assalafiyah Jatinegara kaum di acara ziarah Bersama Walikota administrasi Jakarta Timur, dalam rangka memperingati HUT ke 497 Kota Jakarta.
Surat nomor 036/Ass/Vl / 2024 perihal undangan ditujukan kepada ayah didi sebagai warga masyarakat yang tinggal di sekitar Masjid Jami Assalafiyah. Surat inilah sebagai landasan ayah didi sebagai warga biasa hadir di acara bersama bapak M Anwar walikota kota administrasi Jakarta Timur.
Hadir dalam acara ini para pejabat Kasudin dilingkungan Kota administrasi Jakarta Timur, Forkopimda dan para tokoh agama dan masyarakat di sekitar wilayah Jakarta Timur.
Bertindak sebagai perwira upacara Wakil Camat Pulogadung Agus Purwanto, pembaca sejarah Pangeran Achmad Jakerta Raden Manaf Triyadi dan Pembaca doa Raden Syahrul, peserta ziarah setelah ziarah tabur bunga di Makam Pangeran Jayakarta dilanjutkan dengan silaturahmi di dalam masjid bersama ahli waris Pangeran Achmad Jakerta.
Acara ziarah bertempat di halaman sisi Selatan masjid Jami Assalafiyah. Di tempat ini bersemayam Makam Pangeran Jayakarta beserta keluarga dan anak keturunan nya. Alamat Masjid Jami Assalafiyah di Jalan Jatinegara kaum raya nomor 49 Jakarta Timur 13250.
Kenapa Ziarah ke Masjid Jami?
Dalam situs internet Pemerintah Jakarta Timur disebutkan, Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Achmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten
Pangeran Achmad Jakerta beserta kaumnya pergi menuju ke arah Timur menuju suatu tempat yang kini disebut Jatinegara kaum. Pergi nya Pangeran Jayakarta dan kaum nya, setelah kekuasaan nya di Kota Sunda Kelapa jatuh ke tangan Belanda .
Ketika itu Belanda pada tanggal 30 Mei 1619 dipimpin Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta
Pangeran Achmad Jakerta beserta kaumnya menetap di Jatinegara kaum kemudian mendirikan Masjid yang kini disebut Masjid Jami Assalafiyah.
Pangeran Achmad Jakerta atau pangeran Jayakarta beserta kaumnya hingga wafat dimakamkan di samping masjid Jami Assalafiyah.
Kenapa HUT Jakarta tanggal 22 Juni.
Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta, setelah merebut Kota pelabuhan Sunda Kelapa
pada 22 Juni 1527. Pelabuhan yang menjadi pusat perniagaan Portugis itu diserang oleh pasukan Fatahillah.
Tanggal penyerangan itulah yang hingga kini diperingati sebagai HUT Kota Jakarta.
Tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta berdasarkan Surat Keputusan yang dibuat Dewan Perwakilan Kota Sementara Djakarta Raja pada 23 Februari 1956
Bila dihitung dari jatuhnya Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527 hingga sekarang, maka Jakarta berusia 497 tahun.
Bagaimana suasana acara Ziarah?
Acara Ziarah ke Makam Pangeran Achmad Jakerta atau Pangeran Jayakarta selalu dilakukan oleh Walikota atau  Gubernur pada setiap tahun dalam rangka HUT kota Jakarta.
Sejak pagi kemeriahan sudah tampak di sekitar kompleks masjid Jami Assalafiyah untuk menyambut kehadiran para pejabat untuk Ziarah ke Makam Pangeran Jayakarta.
Para ahli waris keturunan Pangeran Jayakarta sebagai tuan rumah sekaligus pemilik Syah situs cagar budaya Makam Pangeran Jayakarta dan Masjid Jami Assalafiyah.
Berdasarkan Perda Khusus Ibukota Jakarta No. 9, Makam Pangeran Jayakarta diangkat statusnya menjadi benda cagar budaya.
Gubernur Ali Sadikin untuk mengenang perjuangan Pangeran Jayakarta, pada ulang tahun ke-441 Kota Jakarta, meresmikan berdirinya Pendopo Makam Pangeran Jayakarta.
 Sebagai benda cagar budaya bukan hanya Makam Pangeran Jayakarta tetapi termasuk Masjid Tertua Assalafiyah untuk itu segala bentuk perubahan harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan.
Masjid Jami Assalafiyah ramai dikunjungi para penziarah bukan saja saat HUT kota Jakarta tetapi sehari hari penziarah seantero Nusantara datang berziarah ke Makam Pendiri kota Jakarta itu, terutama pada malam Selasa dan malam Jumat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H