Dalam situs internet Pemerintah Jakarta Timur disebutkan, Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Achmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten
Pangeran Achmad Jakerta beserta kaumnya pergi menuju ke arah Timur menuju suatu tempat yang kini disebut Jatinegara kaum. Pergi nya Pangeran Jayakarta dan kaum nya, setelah kekuasaan nya di Kota Sunda Kelapa jatuh ke tangan Belanda .
Ketika itu Belanda pada tanggal 30 Mei 1619 dipimpin Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta
Pangeran Achmad Jakerta beserta kaumnya menetap di Jatinegara kaum kemudian mendirikan Masjid yang kini disebut Masjid Jami Assalafiyah.
Pangeran Achmad Jakerta atau pangeran Jayakarta beserta kaumnya hingga wafat dimakamkan di samping masjid Jami Assalafiyah.
Kenapa HUT Jakarta tanggal 22 Juni.
Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta, setelah merebut Kota pelabuhan Sunda Kelapa
pada 22 Juni 1527. Pelabuhan yang menjadi pusat perniagaan Portugis itu diserang oleh pasukan Fatahillah.
Tanggal penyerangan itulah yang hingga kini diperingati sebagai HUT Kota Jakarta.
Tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta berdasarkan Surat Keputusan yang dibuat Dewan Perwakilan Kota Sementara Djakarta Raja pada 23 Februari 1956
Bila dihitung dari jatuhnya Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527 hingga sekarang, maka Jakarta berusia 497 tahun.
Bagaimana suasana acara Ziarah?
Acara Ziarah ke Makam Pangeran Achmad Jakerta atau Pangeran Jayakarta selalu dilakukan oleh Walikota atau  Gubernur pada setiap tahun dalam rangka HUT kota Jakarta.