Mencegah untuk tidak membuang kotoran hewan kurban kedalam aliran sungai merupakan bagian dari sikap berwawasan lingkungan, itulah Green Kurban.
*Pemanfaatan Kotoran Hewan Kurban*
Kotoran hewan sisa isi perut hewan kurban dapat dimanfaatkan berbagai kegunaan, bisa untuk biogas, bahan media budidaya cacing dan dijadikan pupuk organik serta untuk kebutuhan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis besar bila dilihat dari bentuk nya ada pupuk cair dan ada pupuk padat, tetapi bila ditinjau dari jenisnya ada pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik saat ini  banyak dipilih penggunaan nya oleh masyarakat dibandingkan dengan pupuk anorganik seperti urea, dengan alasan bisa dibuat sendiri dan tidak merusak lingkungan.
Penggunaan pupuk organik disamping bisa dibuat sendiri oleh masyarakat juga murah serta tidak merusak tanah sekaligus dapat memperkaya unsur hara dalam tanah.
Pupuk organik atau bahan organik merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, dan didalam tanah pupuk organik akan dirombak oleh mikroorganisme menjadi humus atau bahan organik tanah ( Sihombing dkk., 2016)
Pupuk organik bisa dihasilkan dari kotoran hewan ( kohe) sapi ,kambing dan domba. Kohe dari isi perut hewan kurban saat Idhul Adha agar dapat bermanfaat maka dijadikan pupuk organik atau apa yang biasa dikenal pupuk kandang atau pupuk hijau.
*Kotoran Sapi*
Dari kotoran hewan isi perut hewan kurban yang ada seperti Sapi, Kerbau domba dan kambing untuk studi kasus dalam tulisan ini adalah kotoran isi perut hewan kurban sapi  di jakarta, bukan berarti daerah lain di luar jakarta serta hewan lain kurang memenuhi syarat ? Ini hanya alasan kepraktisan saja.
Kotoran sapi merupakan salah satu
bahan potensial untuk membuat pupuk
organik ( Budiayanto, 2011).