"Heh..., Mbah Manunggal Mbak. Simbah itu kan sudah wafat sembilan tahun yang lalu. Gubuk itu sudah rubuh lama sekali dan tak berpenghuni toh pastinya."
Nilna merasa bak tersambar petir kala mendengar apa yang di katakan petani itu. Ia tersungkur lunglai. Tubuhnya rubuh. Lututnya menempel tanah. Juga telapak tangannya. Lalu dahi pun menyusul bersujud ke tanah. Entah, pagi itu seolah ia merasa di ingatkan oleh Mbah Manunggal. Apakah makna semua ini tentang dirinya. Seorang perempuan yang nekat meninggalkan rumah dan tak pernah sungkem pada kedua orangtuanya sejak sembilan tahun silam---hanya karena dulu ia tak mau di masukkan ke pesantren oleh ayah dan ibunya.
Lamongan, 2019.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI