Ah, Tirta, semoga kau masih seperti yang dulu.
* * *
SORE. Di beranda.
Ibu masih menerawang angkasa. Menerawang awan-awan yang mulai menggumpal.
"Besok Asih mau kembali ke Jepang, Bu. Asih tidak jadi mutasi pulang tahun ini. Asih sudah mengajukan perubahan ke perusahaan dan itu sudah di-acc."
Ibu masih diam. Matanya masih mengangkasa. Namun jelas kulihat keletihan menggelayutinya.
"Mungkin Asih bisa memulai lagi sesuatu yang lebih berarti. Asih..."
"Ibu jadi teringat dengan almarhum bapakmu, Asih.
"Andai Bapak masih bersama kita."
"Maafkan Asih, Bu.
"Mungkin suratan nasib Asih harus begini."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!