Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lilin yang Tak (Bisa) Bercahaya

12 Juli 2020   13:53 Diperbarui: 12 Juli 2020   13:49 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang istri mengangkat tubuhnya. Menuju jendela. Menebarkan pandangan ke rimbunan bunga-bunga di halaman.

Dan pada pagi berikutnya, mereka pun tak lagi satu meja. Dan mereka tak pernah lagi makan pagi bersama.

Sampai hari-hari terus berlalu. Tahun-tahun terus berlalu.

Mereka kini memilih jalannya sendiri-sendiri.

Suta memutuskan untuk berlayar dan mengembara. Mengarungi samudera demi samudera. Menjelajahi sudut demi sudut dunia.

Sang istri memutuskan untuk membuka panti asuhan.

Mereka memutuskan untuk tetap sendiri-sendiri, sampai akhir hidupnya.

*Catatan: cerpen ini sebelumnya pernah dimuat di blog pribadi penulis

Baca juga cerpen menarik KBC-43 lainnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun