Sang istri mengangkat tubuhnya. Menuju jendela. Menebarkan pandangan ke rimbunan bunga-bunga di halaman.
Dan pada pagi berikutnya, mereka pun tak lagi satu meja. Dan mereka tak pernah lagi makan pagi bersama.
Sampai hari-hari terus berlalu. Tahun-tahun terus berlalu.
Mereka kini memilih jalannya sendiri-sendiri.
Suta memutuskan untuk berlayar dan mengembara. Mengarungi samudera demi samudera. Menjelajahi sudut demi sudut dunia.
Sang istri memutuskan untuk membuka panti asuhan.
Mereka memutuskan untuk tetap sendiri-sendiri, sampai akhir hidupnya.
*Catatan: cerpen ini sebelumnya pernah dimuat di blog pribadi penulis
Baca juga cerpen menarik KBC-43 lainnya:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!