Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Allied", Ketika Ancaman Kematian Menguji Kesetiaan Cinta

30 Juni 2020   01:11 Diperbarui: 30 Juni 2020   01:25 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: moviexplorers.com

Apa jadinya jika pasangan yang telah kita cintai selama ini dengan sepenuh hati, ternyata adalah orang lain yang bahkan merupakan musuh kita dan harus kita lenyapkan? Sanggupkah kita memutuskan untuk membunuhnya? 

Allied (2016) merupakan sebuah film yang mencoba bertutur kepada kita tentang persoalan tersebut. Film yang disutradarai oleh Robert Zemeckis, seorang sineas Amerika yang sebelumnya dengan apik menggarap pula The Walk, sebuah biopik dari pesulap jalanan Philippe Petit yang mencoba membuktikan kemampuannya sebagai pesulap ulung pada dunia. Naskah Allied sendiri digarap oleh Steven Knight berdasarkan sebuah kisah yang pernah diceritakan kepadanya. 

Dibintangi oleh Brad Pitt sebagai Max Vatan dan Marion Cotillard sebagai istrinya, film ini bercerita tentang jalinan cinta yang pelik di antara kedua insan tersebut yang berlatar pada Perang Dunia II. 

Awal Petaka

Max menjabat sebagai seorang komandan sayap kanan Angkatan Udara Kanada yang bertugas di Inggris. Suatu hari di tahun 1943 dia dipanggil oleh Eksekutif Operasi Khusus (SOE).

Dan bagai tersambar petir di siang bolong, Max diberitahu jika sebenarnya istrinya,  Marianne Beausejour, bukanlah Marianne Beausejour yang sebenarnya. Istrinya sebenarnya adalah mata-mata Jerman yang telah disusupkan.

Marianne sendiri yang merupakan seorang pejuang Perlawanan Prancis, telah terbunuh di Prancis. Istri Max yang memang mirip dengan Marianne, kemudian dipalsukan sebagai Marianne yang dipasangkan dengan Max untuk sebuah operasi di Kasablanka pada tahun sebelumnya untuk membunuh Duta Besar Jerman di Maroko. 

Max tentu saja tidak dapat langsung mempercayainya. Dia yang telah begitu mencintai istrinya. Pun selama ini dia tidak melihat ada kejanggalan pada istrinya. Max yakin bahwa istrinya adalah Marianne Beausejour yang sebenarnya.

Untuk membuktikan hal tersebut, SOE akan memberlakukan sebuah operasi 72 jam, "blue dye". Max akan menerima sebuah panggilan telpon pada tengah malam nanti dan kemudian dia akan mencatatkan sebuah pesan yang akan didapat dari panggilan tersebut pada secarik kertas. Sebuah pesan palsu.

Jika kemudian terbukti pesan palsu tersebut sampai terdengar ke pihak Jerman, maka mau tidak mau Max harus mengakui bahwa istrinya tersebut memanglah mata-mata. Dan Max harus menjalani prosedur bahwa dia sendirilah yang bertugas menghabisi istrinya.

Namun, jika kemudian tidak terbukti benar, maka Max akan bebas meneruskan hidupnya dengan istrinya tersebut. Dengan catatan, Max harus menjalankan sesuai perintah. Jika kemudian Max terbukti menyeleweng, maka ia pun akan terancam sebagai penghianat.

Max pun diminta untuk bersikap biasa-biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa, agar tidak menimbulkan kecurigaan bagi istri Max. Pada akhir operasi, Max akan diberitahukan tentang hasilnya dan harus menjalankan perintah jika memang terbukti istrinya adalah mata-mata.

Investigasi Pribadi

Bagaimanapun, meski Max meyakini bahwa hal tersebut tentu saja keliru, bahwa istrinya yang dijumpainya di Kasablanka benar adalah Marianne Beausejour, tetap ia tidak dapat menghalau kegamangannya. 

Pagi harinya, Ia pun menemui seorang teman lama yang diketahuinya kenal dengan Marianne, seorang veteran yang kini dirawat di sebuah panti, Guy Sangster (Matthew Goode). Namun sial, Sangster ternyata telah mengalami kebutaan pada sebelah matanya sementara satu matanya lagi sudah tidak dapat melihat dengan jelas.

Hingga saat disodorkan foto istrinya, Sangster pun tidak dapat mengenalinya. Namun, oleh Sangster, Max diberitahu bahwa masih ada satu orang lagi yang dapat mengenali Marianne dengan baik, Paul Delamare (Thierry Fremont), yang merupakan rekan seperjuangan Marianne. Paul kini tinggal di Dieppe, Prancis yang saat ini masih dikuasai Jerman.

Max pun pergi ke lapangan AU. Dia kemudian menemui pilot yang akan bertugas mengirim amunisi ke Dieppe untuk para pejuang di Prancis. Max pun kemudian menitipkan sebuah foto Marianne ayng telah dibubuhi catatan di belakangnya kepada pilot tersebut, Adam Hunter (Josh Dylan).

Max meminta Adam untuk menyerahkan foto tersebut kepada Paul dan meminta jawaban "ya" atau "tidak" dari Paul. Max mengatakan dia akan menghubungi Adam kemudian untuk mengetahui jawaban Paul. Max meminta Adam untuk merahasiakannya karena itu memang merupakan sebuah misi rahasia.

Malam harinya, Max dan istrinya mengadakan pesta yang dihadiri baik teman-teman Max maupun teman-teman istrinya. Tidak terkecuali Frank Heslop (Jared Harris), atasan Max. Frank yang mengabarkan pula bahwa Adam telah tewas, yang terbunuh saat sedang menunggu jawaban dari Paul. Frank pun memaki Max atas upaya penyelewangannya.

Max pun menanyakan kepada Frank mungkinkah operasi yang sedang dijalankan oleh Max hanyalah sekedar ujian bagi Max yang akan dipromosikan masuk ke Seksi-V.  Namun, sepeninggal Frank, Max pun kemudian menemukan istrinya tengah berbincang dengan seorang pria yang langsung pergi saat mengetahui kehadiran Max.

Istrinya mengatakan bahwa ia hanyalah seorang pedagang emas yang sedang menawarkan perhiasan kepada istrinya, namun istrinya menolak dengan mengatakan ia memang sedang tidak mempunyai uang. Namun Max tetap curiga dan mengejar orang tersebut. Orang tersebut pun mengatakan bahwa ia hanyalah seorang pedagang emas.

Esok paginya, Max kembali ke lapangan AU. Kali ini ia bermaksud ia sendirilah yang akan menemui Paul. Max pun meminta pilot yang akan bertugas untuk cuti terlebih dahulu.

Sesampainya di Dieppe, Max tidak dapat langsung menemui Paul. Oleh orang-orang yang ditemuinya, dikatakan bahwa Paul tengah ditahan di penjara polisi lokal karena mabuk-mabukan. Max pun kemudian dapat menemui Paul di penjara. Meski kemudian kepergok dan terlibat baku tembak dengan tentara Jerman yang sedang berpatroli. Max pun akhirnya mendapatakan banyak informasi dari Paul tentang Marianne.

Akhir Keraguan

Sesampainya kembali ke Inggris, setelah meminta istrinya menitipkan bayi mereka, Max mengajak istrinya ke sebuah kedai tua yang kini kosong tak terpakai. Di sana Max meminta kepada istrinya, untuk memainkan lagu kebangsaan Prancis dengan piano, La Marseillaise, yang memang mahir dimainkan Marianne seperti yang disebutkan Paul. 

Istrinya pun hanya bisa menangis. Ia mengakui semua kekeliruannya. Termasuk mengabarkan pesan palsu tersebut. Ia mengaku bahwa ia pun telah mencintai Max sejak di Kasablanka. Ia berpikir mengikuti Max di tempat yang jauh tersebut akan tidak terlacak lagi oleh pihak Jerman. Namun ternyata mereka berhasil menemukannya dan dengan ancaman terhadap Anna, bayi mereka, istrinya itu pun kembali aktif dengan menjadi mata-mata.

Max telah sangat mencintai istrinya. Ia tidak ingin membunuh istrinya. Namun, jika SOE mengetahui ia tidak membunuh istrinya, maka ia pun akan juga dibunuh.

Max akhirnya berusaha membawa kabur istrinya, dengan terlebih dahulu mengambil bayi mereka dan menghabisi pengasuh bayi yang memang adalah kaki tangan Jerman. Max pun menghabisi si pedagang emas. 

Max membawa istri dan anaknya ke lapangan AU, bermaksud pergi dengan sebuah pesawat. Namun, belum lagi Max dapat memanaskan mesin pesawatnya, atasannya, Frank, beserta beberapa petuga SOE datang menghampiri. Max pun berusaha mengelak.

Tiba-tiba istrinya, yang masih menunggu di dalam mobil, keluar. Ia datang menghampiri Max. Dan setelah kembali mengucap bahwa ia sangat mencintai Max, ia pun meletupkan peluru dari pistol yang ditinggalkan Max di dalam mobil, menembus dagu dan kepalanya.

"Love doesn't die with death. Love is like liquid; when it pours out, it seeps into others' lives."

Ya, meski kemudian takdir akhirnya memisahkan Max dengan istrinya, namun cinta tulus yang telah diberikan oleh istrinya kepadanya, tidaklah pernah berakhir. Cinta yang justeru terus menguatkannya dalam menjalani hidup dan membesarkan buah hati mereka, Anna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun