Bagaimanapun, meski Max meyakini bahwa hal tersebut tentu saja keliru, bahwa istrinya yang dijumpainya di Kasablanka benar adalah Marianne Beausejour, tetap ia tidak dapat menghalau kegamangannya.Â
Pagi harinya, Ia pun menemui seorang teman lama yang diketahuinya kenal dengan Marianne, seorang veteran yang kini dirawat di sebuah panti, Guy Sangster (Matthew Goode). Namun sial, Sangster ternyata telah mengalami kebutaan pada sebelah matanya sementara satu matanya lagi sudah tidak dapat melihat dengan jelas.
Hingga saat disodorkan foto istrinya, Sangster pun tidak dapat mengenalinya. Namun, oleh Sangster, Max diberitahu bahwa masih ada satu orang lagi yang dapat mengenali Marianne dengan baik, Paul Delamare (Thierry Fremont), yang merupakan rekan seperjuangan Marianne. Paul kini tinggal di Dieppe, Prancis yang saat ini masih dikuasai Jerman.
Max pun pergi ke lapangan AU. Dia kemudian menemui pilot yang akan bertugas mengirim amunisi ke Dieppe untuk para pejuang di Prancis. Max pun kemudian menitipkan sebuah foto Marianne ayng telah dibubuhi catatan di belakangnya kepada pilot tersebut, Adam Hunter (Josh Dylan).
Max meminta Adam untuk menyerahkan foto tersebut kepada Paul dan meminta jawaban "ya" atau "tidak" dari Paul. Max mengatakan dia akan menghubungi Adam kemudian untuk mengetahui jawaban Paul. Max meminta Adam untuk merahasiakannya karena itu memang merupakan sebuah misi rahasia.
Malam harinya, Max dan istrinya mengadakan pesta yang dihadiri baik teman-teman Max maupun teman-teman istrinya. Tidak terkecuali Frank Heslop (Jared Harris), atasan Max. Frank yang mengabarkan pula bahwa Adam telah tewas, yang terbunuh saat sedang menunggu jawaban dari Paul. Frank pun memaki Max atas upaya penyelewangannya.
Max pun menanyakan kepada Frank mungkinkah operasi yang sedang dijalankan oleh Max hanyalah sekedar ujian bagi Max yang akan dipromosikan masuk ke Seksi-V. Â Namun, sepeninggal Frank, Max pun kemudian menemukan istrinya tengah berbincang dengan seorang pria yang langsung pergi saat mengetahui kehadiran Max.
Istrinya mengatakan bahwa ia hanyalah seorang pedagang emas yang sedang menawarkan perhiasan kepada istrinya, namun istrinya menolak dengan mengatakan ia memang sedang tidak mempunyai uang. Namun Max tetap curiga dan mengejar orang tersebut. Orang tersebut pun mengatakan bahwa ia hanyalah seorang pedagang emas.
Esok paginya, Max kembali ke lapangan AU. Kali ini ia bermaksud ia sendirilah yang akan menemui Paul. Max pun meminta pilot yang akan bertugas untuk cuti terlebih dahulu.
Sesampainya di Dieppe, Max tidak dapat langsung menemui Paul. Oleh orang-orang yang ditemuinya, dikatakan bahwa Paul tengah ditahan di penjara polisi lokal karena mabuk-mabukan. Max pun kemudian dapat menemui Paul di penjara. Meski kemudian kepergok dan terlibat baku tembak dengan tentara Jerman yang sedang berpatroli. Max pun akhirnya mendapatakan banyak informasi dari Paul tentang Marianne.
Akhir Keraguan
Sesampainya kembali ke Inggris, setelah meminta istrinya menitipkan bayi mereka, Max mengajak istrinya ke sebuah kedai tua yang kini kosong tak terpakai. Di sana Max meminta kepada istrinya, untuk memainkan lagu kebangsaan Prancis dengan piano, La Marseillaise, yang memang mahir dimainkan Marianne seperti yang disebutkan Paul.Â