Sang Prabu pun kemudian menantang Ciung Wanara yang kemudian disanggupi Ciung Wanara dengan kesepakatan jika ayam jago Ciung Wanara berhasil memenangkan pertandingan, maka ia akan dihadiahi separuh wilayah kerajaan, namun jika sebaiknya, maka Ciung Wanara harus rela menyerahkan nyawanya.Â
Pada akhirnya, ayam Ciung Wanara-lah yang memenangkan pertandingan. Ia pun kemudian menerima hadiah sebagaimana yang dijanjikan Sang Prabu. Ciung Wanara kemudian mendirikan kerajaan.Â
Ciung Wanara yang kemudian telah berhasil mengetahui asal-usulnya, kemudian menyusun siasat untuk membalas dendam terhadap Prabu Barma Wijaya dan Dewi Pangrenyep. Â Â
Ciung Wanara kemudian membangun sebuah penjara besi untuk memenjarakan Prabu Barma Wijaya beserta Dewi Pangrenyep. Iapun kemudian mengatur siasat. Ia kemudian mengundang Prabu Barma Wijaya dan Dewi Pangreyep untuk datang melihat-lihat penjara yang baru dibangunnya. Dan saat keduanya telah berada di dalam penjara, Ciung Wanara pun kemudian menutup pintu penjara.
Mendengar kabar tersebut, Hariang Banga naik pitam. Iapun kemudian mendatangi Ciung Wanara hingga terjadi duel di antara keduanya.
Baik Ciung Wanara dan Hariang Banga, keduanya sangat pandai berkelahi. Hingga perkelahian mereka sampai ke sebuah tepian sungai. Saat itulah Nagawiru alias Ajar Sukaresi yang telah mewujud kembali sebagai Prabu Permana, datang melerai. Prabu Permana kemudian mengungkapkan jika sebenarnya mereka berdua adalah bersaudara. Dan pamali bagi mereka berdua untuk saling berkelahi.Â
Akhirnya Prabu Permana membagi kekuasaan kerajaan Galuh berdasarkan sungai tersebut. Wilayah di sebelah timur sungai diberikannya kepada Hariang Banga yang kemudian mendirikan kerajaan Jawa, dan wilayah di sebelah barat, diberikan kepada Ciung Wanara.Â
Karenanya, sebagian masyarakat Brebes juga sampai sekarang masih ada yang menggunakan bahasa Sunda. Sementara sungai tersebut kemudian dinamakan Cipamali atau Sungai Pamali, yang kemudian lebih terkenal dengan nama Sungai Pemali atau Kali Pemali dalam sebutan masyarakat Brebes. Â
Baca juga: Jejak Kerajaan Majapahit di Sebuah Sungai di Desa Olean Kecamatan Situbondo
Sasakala Siloka
Legenda Ciung Wanara seperti tersebut di atas sebenarnya hanyalah sebuah sasakala dalam bentuk siloka.
Sasakala adalah dongeng atau cerita rakyat yang mengisahkan tentang asal-usul yang meski sebagian besar hanya cerita rekaan namun cerita tersebut didasarkan pada kisah yang sebenarnya di mana penokohan yang ada di dalamnya pun biasanya menggunakan nama-nama yang ada pada kisah aslinya.Â