Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Perkutut Bernama Margono

27 Juni 2017   04:13 Diperbarui: 22 Maret 2019   14:52 3621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tidak bisa! Bapak tidak berhak mengatur saya.”

“Saya tidak suka nama itu!”

“Kenapa? Nama binatang juga biasa dipakai untuk nama orang. Gajah Mada, Kuda Narpada, Mahesa Jenar, Singa Lodra, Macan Kepatihan, Kidang Alit, Paksi Jaladara, Singo Ranu Legowo, Abu Hurairah dan sebagainya.”

“Itu kan jaman dahulu!”

“Ya nggak juga! Artis juga pakai, keren lagi. Ada yang namanya Lembu, ada Jenar Maesa Ayu. Artinya nggak apa-apa kan hewan diberi nama manusia. Di kebun binatang, hampir semua binatang di sana diberi nama dengan nama-nama orang.”

“Nggak. Pokoknya saya minta Mas Naryo harus mengganti nama burung perkutut ini!”

“Maaf Pak… ada solusi lain.”

“Apa itu?”

“Silakan Bapak beli burung ini, setelah itu silakan ganti nama sesuka Bapak.”

“Oke! Berapa harganya?”

“Tujuh puluh lima!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun