“Oh enggaak... enggak... ngggg.. Adi ... kalau ayahmu ingin kamu jadi apa?” tanya Samekto setelah bebarapa saat tadi terdiam.
“Kata ayah, terserah Pak Guru.”
“Nhaaaa..... ya sudah, kamu nanti ke pesantren.”
“Jadi apa?”
“Jadi orang! Hahaaa!”
“Aaah sekarang juga sudah jadi orang... tidak pantas aku jadi santri.”
“Kenapa?”
“Namaku tidak islami. Masa nama santri kok Adi Kartiko! Apalagi kalau aku misalnya aku sudah tua nanti, suruh jadi kyai, Kyai Adi Kartiko .. heheee...... lucuuuuu hahaa!”
“Adi, nama kamu itu maknanya dalam banget lho.”
“Dalam apaan, ayah saya itu memberi nama itu waton ngucapkok!”
“Hus! Ora ilok ngomongin orang tua begitu!”