Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kre-pribadi lukisan dok. salma

“Ngg..... ntar ya Nan, ntar kita sambung lagi!”

Salma buru-buru memutus telephone dengan sahabatnya. Pak Bintang melampaikan tangan memberi isyarat memanggil dirinya. Ia tak peduli apa kata Afnan nanti. Gadis itu lebih takut jika dosennya marah. Urusannya dengan nilai. Jika yang marah Afnan, urusannya gampang. Dipuji cantik saja pasti luluh marahnya.

Dengan menata nafas, meredakan detak jantung, Salma berjalan meninggalkan kursi taman yang berada di kompleks depan ruangan dosen. Satu langkahnya mendekat ke arah Pak Bintang, dosen muda yang ganteng.

“Salma ... ayo masuk. Bapak ada perlu sedikit.” kata laki-laki itu sambil mendahului masuk ruangan.

“Iya Pak...”

Salma masuk ruangan yang lumayan luas. Ada tiga sekat untuk empat dosen, dengan satu sofa untuk menerima tamu empat dosen tersebut. Ruangan lain demikian pula.

Satu dosen yang ada di ruang sekatan sebelah keluar melewati Pak Bintang dan Salma. Laki-laki itu mengagguk ke arah rekannya.

“Mau ke mana Pak?” tanya Pak Bintang.

“Konsul ke Purek Tiga, untuk acara bakti mahasiswa.”

“Ooo.. silakan.”

“Calon asisten nih?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun