“Uuuuh.... sebel!”
“Ya memang, aku sangat suka samakutubuku....”
“Bener suka?”
“Iya! Bener.”
“Mau nemenin kutubuku sejati?”
“Ya mau laaaahhh......”
“Itu .. tuuuh .... di dekat meja kerja,noooh ..... kutubuku sejati! Ibu perpuuus!” kata Vi sambil menunjuk ke arahibu-ibu pengelola perpustakaan.
“Ya ampuuunn! Liviiiii!” kata Haryo sambil menepok jidatnya. Vi terkekeh melihat kelakuan Haryo menepok jidat.
Dengan gontai Haryo menjauh dari gadis itu.Ia mengambil kursi kemudian duduk sambil membuka HP-nya. Vi melirik sekilas. Gadis itu menghela nafas dalam, kemudian menggeleng-gelengkan kepala. Setelah mendapatkan buku yang dicari, Vi mengambil duduk di depan Haryo.
“Itu yang aku nggak suka dari Kakak!” kataVi berbisik.
“Apa?”