Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Remaja: Vi, Kunanti Senyummu di Semarang

26 September 2016   00:55 Diperbarui: 27 September 2016   20:10 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mudah-mudahan keterusteranganku kali ini tak mengganggu perjuangan Vi di SMA. UN sudah selesai .... tapi ....”

“Tapi apa Kak?”

“Harapan Kakak yang tak akan pernah selesai....”

“Harapan apa Kak.”

“Vi, Livia .... , harapan untuk selalumenikmati senyum Livi. Vi, kunanti senyummu di Semarang.”

Hingga beberapa lama gadis itu diam. Bibirnya terkatub. Ia bisa memaknai apa yang dilakukan Haryo yang menaruh harapan besar terhadap dirinya. Vi sendiri begitu respek terhadap Haryo yang telah selama dua tahun ini tak mengganggu dirinya hingga dapat berprestasi di sekolah.

“Perjuangan menuju Semarang berat banget Kak, Akpol tidak main-main. Kondisi yang paling pahit adalah, seandainya Vi kehilangan harapan gagal masuk Akpol.”

“Seandainya Vi gagal masuk Akpol, Haryo akan tetap menanti senyum Vi  di Semarang, biarpun akhirnya di kota manapun Vi akan berlabuh untuk melanjutkan pendidikan.”

“Kak....”

“Haryo akan tetap menanti waktunya, disuatu saat senyum Vi akan menjadi milik Haryo .... akan menjadi milik Haryo selamanya .... lima atau enam tahun lagi...” kata Haryo perlahan. 

“Kaak... “ kata-kata Vi benar-benar terhenti.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun