Mohon tunggu...
Didik Agus
Didik Agus Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulislah maka kamu akan dikenang

arabic language and literature

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Biografi KH Mahsun Gresik, Pemikirannya dan Pesan-pesan Beliau Sebelum Wafat

21 Februari 2022   19:45 Diperbarui: 21 Februari 2022   20:00 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Uniknya pada waktu itu di Pondok Pesantren Mamba'ul Ihsan hanya diterapkan 5 peraturan diantaranya: tidak boleh rambut panjang, tidak boleh merokok, tidak boleh kuku panjang, dan tidak boleh makan di warung sekitar pesantren yang masih satu desa dengan pesantrennnya. Selain itu, pondok tersebut tidak diberi pagar, karena menurutnya pagar itu dari hati, dari diri sendiri.

            Ketika masuk waktu sholat, Mahsun selalu keliling pondok untuk menyuruh sholat orang-orang yang berada di pondok.

            Mahsun termasuk kyai yang sangat terbuka, kyai yang menguasai semua keterampilan masyarakat, juga kyai yang benar-benar menjadi public figure bagi masyarakat. Sehingga Mahsun sering didatangi tamu. Pada hari-hari biasa Mahsun biasa menemui dari shubuh sampai jam 10. Namun ketika Bulan Lebaran, Mahsun bisa menerima tamu sampai jam 12 malam.

            Tamunya pun bermacam-macam. mulai dari permasalahan misalnya anaknya sakit, cerai, suami lari, hingga permasalahan-permasalahan pejabat. Bahkan ada yang hanya sekedar curcol atau say hello. Hal tersebut dikarenakan kedekatan masyarakat dan kenyamanan santrinya terhadap beliau.

            Sebelum meninggal dunia, Mahsun mewakafkan semua tanah beliau. Jadi setelah meninggalnya beliau, tidak ada putra-putranya yang mempermasalahkan warisan, tidak ada pembahasan tentang warisan. Mahsun juga mendirikan Pondok Pesantren Nurul Ihsan yang dibangun diatas tanah wakaf dari ayahnya yaitu Asdiq. Strukturnya bukan dari keluarga beliau. Melainkan, dari santri seniornya. Hanya satu yang dimasukkan dalam struktur ponpes Nurul Ihsan yaitu KH Jazilus Sakkho', putra ketiga beliau, yang menjabat sebagai ketua.

            Diantara pesan-pesan beliau sebelum meninngal dunia yaitu,

  1. "ketika saya meninggal nanti, tidak ada yang boleh diwarisi, semua harus untuk kepentingan pondok".
  2. "kalau bikin rumah jangan di tanah wakaf"
  3. "kalau mewarisi sesuatu, wariskanlah ilmu! Jangan harta. Kalau harta, dijual juga habis, tetapi kalau ilmu, maka kalian akan mendapatkan apa yang kalian inginkan bahkan lebih dari jika aku wariskan harta"

Hal yang mengherankan dari beliau adalah pemikiran-pemikiran beliau diluar pemikiran orang-orang desa pada umumnya (out of the box). Beliau juga tidak bisa berbahasa inggris. Tetapi ketika beliau diajak untuk berdiskusi mengenai pembahasan S3, liberal, atau mungkin masalah islam kontemporer beliau selalu nyambung. Diantara pemikiran beliau yaitu:

  • Tentang agama

"Islam itu nilai. Addien itu sebagai nilai, esensi. Addunya itu materi. Kita ruku'-sujud yang kita raih adalah substansi. Begitu pula setiap melakoni pekerjaan, niatkan sebagai ibadah. Selanjutnya jangan meremehkan profesi seseorang, sebab kita tidak tahu, jangan-jangan yang kita rendahkan itu waliyullah. Husnudzdzon."

Beliau juga menuturkan, "Islam itu hitungannya per detik, ketika kita syahadat sekarang belum pasti kita masih islam di satu jam ke depan."

"dunia itu hanya 2: susah dan senang. Ketika kita menggunakan susah terlebih dahulu maka kesenangan akan datang setelah itu. Sebaliknya, ketika kita menggunakan susah terlebih dahuliu, maka kesenangan akan datang setelah itu."

  • Tentang NU

"NU ibarat pohon. Ulama adalah akarnya. Birokrat, teknisi, umara' adalah batang pohonnya. Umat adalah dahan dan ranting. Akar harus menghujam bumi. Jika akar terlampau rapuh dan malah mencuat ke atas, ambruklah pohon itu."

  • Tentang Pesantren

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun