Tunggulah seperti gurun pasir menanti dinginnya salju turun membasahi gersangya hati meski ia tahu itu tak mungkin terjadi,
Tunggulah aku meski hanya di imajinasimu tempat dimana asa akan tetap tumbuh,
meski kamu tak pernah mengharapkan itu.
Tetapi, jika kamu memilih tuk puaskan amarahmu, tuk puaskan bencimu, tuk puaskan egomu, teruslah berjalan di ketinggian hatimu agar aku bisa melupakanmu dan aku relakan kamu tuk hanya menjadi imajinasi yang tak pernah terealisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H