Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memberikan Umpan Balik Positif Apa, Mengapa, dan Bagaimana? - Skill Pemimpin #6

22 September 2024   06:00 Diperbarui: 22 September 2024   06:03 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit to Blog-Jointhire

4.  Mengurangi Karyawan yang keluar

Dengan rasa memiliki yang lebih kuat melalui umpan balik positif, maka otomatis jumlah karyawan yang keluar atau mundur dari lembaga atau perusahaan akan semakin sedikit. Artinya karyawan yang tetap berada di dalam merupakan aset yang bagus karena merekrut kembali karywan baru ongkosnya juga semakin mahal.

Kesimpulan

Credit to Arab News
Credit to Arab News

Dari uraian di atas, Umpan Balik Positif adalah bentuk pengakuan dan penghargaan atas capaian atau prestasi staf atau karyawan. Dampaknya sangat positif terhadap karyawan yang mendapatkan penghargaan tersebut, asalkan dilakukan tidak lama setelah capaiannya diraih, dilakukan dengan tulus dan apa adanya, jelas capaiannya apa (spesifik dan detail) dan disampaikan baik secara tertulis ataupun lisan yang bisa dilakukan di depan orang lain atau secara personal.

Secara umum, Umpan Balik Positif pelaksanaannya seperti pujian atas apa yang sudah dilakukan. Ketika kita menggunakan diksi ‘pujian’ kesannya seperti akan membuat seseorang melayang. Hal itu karena adanya penyempitan arti dari kata ‘pujian’. Kata apresiasi, pengakuan dan penghargaan sebagai wujud dari Umpan Balik Positif dipakai di dalam tulisan ini untuk membuat frasa Umpan Balik Positif lebih punya mudah dipahami.

Perlu juga diperhatikan agar Umpan Balik Positif dilakukan dengan segala ketulusan. Jika tidak tulus atau pengakuannya tidak sesungguhnya, maka akan ada kebingungan dalam memaknai prestasi atau capaian.

Sementara jika suatu organisasi terlalu mengandalkan pada Umpan Balik Positif,dan tidak ada Umpan Balik Negatif yang ditujukan kepada karyawan yang benar- benar layak mendapatkan teguran, maka yang lain akan melihat bahwa Anda menjadi pilih kasih dan bahkan tetap memberikan umpan balik positif kepada karyawan yang kurang baik dalam menjalankan tugasnya. 

Silahkan menentukan kriteria atau standar penilaian untuk prestasi yang layak mendapatkan pengakuan atau apreasi dari Pimpinan. Lihatlah capaian staf atau karyawan Anda dan akui serta berikan ungkapan atas capaian tersebut. Anda sebagai pimpinan akan merasa senang bersama mereka, karena itu sampaikan penghargaan untuk yang berprestasi atau melampaui yang standar dan harapan. Selamat memberikan Umpan Balik Positif, Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun