2. Â Jujur atau apa adanya
Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi penting untuk mendukung suasana positif dari tim kerja di dalam organisasi. Jika kita memberikan apresiasi yang tidak tepat atau berlebihan kepada seorang akan mengarahkan kepada anggapan ketidakadilan kita terhadap karyawan yang lainnya. Jadi pastikan benar bahwa penghargaan layak diberikan kepada karyawan dan relatif sepadan dengan capaiannya.
3. Â Buat bermakna
Tentukan standar yang cukup agar seseorang mampu mencapai prestasi tertentu dengan upaya yang keras dan tidak mudah, sehingga penghargaan yang diberikan  benar-benar bermakna.
Suatu penghargaan yang tulus untuk capaian sebagai hasil dari keras, menunjukkan betapa kita menghargai upaya dan kemampuan ekstra dari karyawan dalam mencapainya. Juga semacam ungkapan apresiasi tertulis yang disusun dengan bahasa yang baik dan menyentuh akan menjadi semacam hadiah kecil yang penuh makna.
4. Â Spesifik
Penghargaan yang diberikan harus spesifik atau cukup detail sehingga terlihat nyata apa yang diapresiasi dan menjadi semacam motivasi bagi yang lain untuk mencapai tingkatan yang sama. Detail seperti itu juga akan menjadi catatan dan takaran untuk bisa dicapai di masa yang akan datang.
4. Â Bentuk Perhatian
Identifikasi suatu capaian yang diraih oleh seseorang yang tidak akan ditentukan oleh popularitas seseorang dalam timnya. Apresiasi inip merupakan perhatian organisasi kepada yang biasanya tidak banyak bersuara atau yang biasanya kurang ‘terlihat’ dan prestasi adalah ukuran yang menjadi patokan.
Mengaitkan Umpan Balik Positif dalam Siklus Penilaian Kinerja
Jika kita hubungkan dengan penilaian kinerja, sebagai seorang pimpinan bisa menentukan jenis pertanyaan yang atau catatan tentang capaian apa saja yang perlu diberikan perhatian dan diberikan apresiasi. Beberapa topik yang sejalan dengan penilaian kinerja adalah sbb:
- Kapan karyawan berkinerja terbaik dalam satu masa penilaian?
- Apa saja faktor-faktor pembeda atau faktor unggulan yang ditunjukkan oleh karyawan?
- Momen pertumbuhan atau kemajuan apa yang ditunjukkan oleh karyawan?
- Bagaimana karyawan berkontribusi terhadap tim dan perusahaan/lembaga?
- Apakah hal yang paling mengesankan dari karyawan pada masa penilaian?
- Tantangan apa yang bisa dipenuhi karyawan?
- Apakah yang secara nyata kinerja yang melampaui standar atau harapan?
Daftar indikator ini bisa lebih banyak dari ini. Yang penting yang ditulis di atas bisa menjadi semacam ide untuk mengaitkan umpan balik positif ke dalam model penilaian kinerja.
Umpan balik positif bisa juga sifatnya datang dari karyawan dengan model diarahkan oleh diri sendiri (self-directed), dan bisa berupa ungkapan penilaian sendiri, misalnya:
- Yang terbaik dari saya adalah ketika ……
- Suatu tugas yang membuat saya sangat bangga adalah ….
- Saya menunjukkan kemajuan yang kuat ketika saya …
- Kontribusi saya yang terbaik adalah ….
Manfaat dari Umpan Balik Positif
Memberikan Umpan Balik Positif sangat kuat dampaknya bagi karyawan secara psikologis, yang akan membuat karyawan merasa jadi bagian kesuksesan lembaga atau perusahaan. Ada beberapa manfaat spesifik dari Umpan Balik Positif ini, yaitu:
1. Â Meningkatkan Moral Karyawan
Karyawan merasa apa yang dikerjakan mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Moral dan semangat karyawan akan meningkat dengan perhatian dari lembaga/perusahaan.
2. Â Menguatkan Keterlibatan (rasa memiliki terhadap lembaga/perusahaan)
Harvard Business Review menyatakan bahwa umpan balik positif secara umum meningkatkan keterlibatan karyawan terhadap apa yang dilakukan oleh lembaga/perusahaan. Beberapa penelitian menyatakan aspek keterlibatan dengan umpan balik positif. Salah satu studi menyatakan bahwa ketika manajer memfokuskan pada kekuatan keryawan, maka 67% dari mereka merasa lebih terlibat dengan apa yang berjalan di lembaga/perusahaan. Juga karyawan yang mendapatkan pengakuan atas prestasinya merasa 3x lebih dalam dalam rasa memiliki terhadap lembaga/perusahaan ketimbang yang tidak mendapatkan umpan balik positif.
3. Â Menguatkan Kinerja yang baik
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa karyawan kita bekerja baik atau belum? Dengan pengamatan dan umpan balik positif, maka karyawan yang sudah bekerja baik akan menjadi lebih baik. Sementara yang belum mendapatkan, akan berupaya bekerja baik sesuai dengan standar kerja yang ada.