Suatu organisasi nirlaba, dengan konsep kepemimpinan yang sifatnya kolegial, meskipun dengan struktur yang hirarkis, tetap memerlukan kultur organisasi yang sifatnya fokus pada tugas dan pemberian pengakuan akan peran setiap orang dalam menjadikan suatu tugas atau kegiatan berhasil dengan baik. Suasana hangat dan saling menghargai adalah jiwa dari organisasi yang menyehatkan.
Tidak juga masalah ketika organisasi memerlukan suatu kegiatan yang dapat memberikan kontribusi secara finansial kepada kas organisasi. Karena pada akhirnya tidak mungkin organisasi hanya meengandalkan pada donasi atau bantuan dari anggota atau pelaku usaha. Organisasi nirlaba yang akan bertahan dan berkembang adalah yang bersifat self-sufficient dalam membiayai kegiatan-kegiatannya. Bisa saja sumbernya pada kontribusi tertentu untuk suatu kegiatan atau mencari sponsor yang membantu pelaksanaan tugas.
Menjalankan tugas mengelola suatu organisasi nirlaba memerlukan strategi yang tepat yaitu jalankan dengan keikhlasan (kerelaan hati) untuk mendedikasikan waktu, tenaga pikiran dengan niat baik untuk kemanfaatan bagi anggotanya.Â
Diperlukan daya tahan yang cukup dan tidak harus yang istimewa, karena jika kita memperlakukan teeman teman pengurus sebagai kolega, maka dukungan dari pengurus akan kuat dan apabila masyarakat sekitar merasakan manfaat nyata dari apa yang dikerjakan organisasi tersebut, maka reward dalam bentuk penghargaan dan pengakuan dari masyarakat akan cukup memberikan modal kuat untuk menciptakan rasa puas dan bahagia dari para pengurus dan rasa itu tidak dapat dikonversi ke uang atau materi, karena pengakuan bahwa organisasi bermanfaat bagi masyarakat adalah bagian dari aktualisasi diri, sinkron dengan teori motivasi Abraham Maslow yang terkenal. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H