Tentu tutur kata dan bahasa yang digunakan seseorang mencirikan tingkat pendidikan yang dialami oleh seseorang, perbedaan ini tentu dapat dicirikan dalam kehidupan sehari-hari. penutur yang baik serta mengindahkan tata bahasa dan kaidah yang baku, lumrah digunakan dalam komunikasi bisnis, hal ini wajib dipahami oleh pelaku bisnis seperti pegawai staff/officer maupun kegiatan yang berkaitan dengan dunia bisnis.Â
Memang selama pengalaman penulis, terjadi pergeseran atau degradasi tutur kata berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi bisnis, banyak di antara masyarakat pelaku bisnis seperti misalnya para marketing officer atau sales officer banyak memakai bahasa pergaulan, dalam komunikasi bisnis kepada orang yang belum lama dikenal, hal tersebut penulis menyarankan agar tindakan tersebut dihindari mempergunakan bahasa pergaulan, dalam komunikasi bisnis.Â
Biasakan penggunaan bahasa formal yang baik dan benar dengan tata bahasa Indonesia sesuai kaidah EYD, kecuali anda berkomunikasi dengan keluarga, sanak/famili atau kerabat yang akrab, maka tidak mengapa menggunakan bahasa pergaulan sehari-hari atau pun berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, penulis sendiri jika berkomunikasi dengan kerabat yang akrab seringkali menggunakan berbahasa daerah.Â
Maka positioning penggunaan berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang benar, penutur harus memiliki kedewasaan dalam berkomunikasi seperti contoh jika pertemuan bisnis atau rekan kerja, sebaiknya digunakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi jika pergaulan kerabat yang sudah akrab, maka komunikasi dibebaskan sesuaikan dengan adat-istiadat yang berlaku dalam pergaulan anda sehari-hari.
- Mencegah miss komunikasi antara rekan kerja maupun relasi
Miss komunikasi antar rekan kerja sedini mungkin harus dihindari, maka komunikasi rekan kerja sebaiknya lumrahnya digunakan bahasa pemersatu bangsa yakni bahasa Indonesia.Â
Hal ini sangat mungkin terjadi miss komunikasi dalam relasi dan rekan kerja, jika anda menggunakan bahasa yang tidak benar, sebagai contoh dalam dunia kerja dan organisasi bisnis, karyawan atau pegawai banyak yang datang dari berbagai suku, agama, ras yang multikultur yang berbeda, sehingga jika anda menggunakan bahasa daerah anda sendiri, besar kemungkinan maksud komunikasi tidak dipahami oleh receiptor komunikasi dari latar-belakang yang berbeda, baik suku dan daerahnya.Â
Maka penulis menyarankan karena rekan kerja anda besar kemungkinan datang dari berbagai latar-belakang yang berbeda, maka penutur berbahasa Indonesia yang benar adalah melting point yang tepat dalam komunikasi antara relasi bisnis dan rekan kerja.
- Menumbuhkan sikap saling hormat-menghormati antar rekan kerja dan relasi kerja
Komunikasi yang menghargai dengan lawan bicara adalah kunci komunikasi bisnis berjalan secara langgeng atau jangka panjang, tentu sikap hormat-menghormati ini diperlukan kedewasaan pelaku komunikasi baik hal itu sebagai komunikator, receiptor dan lain sebagainya.Â
Salah satu cara mudah dan dapat diaplikasikan oleh anda sebagai pelaku atau pun karyawan yang bertugas dalam komunikasi bisnis seperti procurement officer, marketing officer, GA officer atau pun pelaku bisnis lainnya, salah satu cara menghormati lawan bicara adalah menjaga volume dan intonasi nada bicara anda dengan lawan bicara. nada atau volume bicara harus dijaga sebaik mungkin, jangan terlalu rendah atau pun mengeluarkan terlalu tinggi, karena jika terlalu rendah, lawan bicara akan sulit mendengarkan pembicaraan anda yang disampaikan, sedangkan jika intonasi serta volume bicara anda terlalu tinggi, mungkin anggapan lawan bicara anda, menganggap anda sedang dalam kondisi emosional atau prasangka lawan bicara berkesimpulan anda sedang dalam defensif dalam menghadapi kritik atau complaint terhadap rekan bisnis.
- Menjaga integritas
Integritas sebuah hubungan bisnis harus terus dijaga dan di maintaince sebaik mungkin, karena integritas adalah kunci agar hubungan relasi bisnis yang terjalin selama ini berjalan langgeng dan berlangsung panjang. cara menjaga integritas tidak lain adalah cara berkomunikasi di antara kedua belah pihak baik komunikasi di pihak internal maupun eksternal organisasi bisnis.
- Menjaga nama baik organisasi bisnis
Reputasi bisnis sebuah organisasi bisnis wajib dijaga oleh seluruh karyawan organisasi bisnis, baik internal organisasi maupun top manajemen. Reputasi yang kurang berkenan di mata stakeholder, akan sangat berdampak pada relasi organisasi bisnis untuk menjalin kerja sama dengan relasi atau partner atau calon vendor.Â