Mohon tunggu...
Dicky Dwi Apriyanto
Dicky Dwi Apriyanto Mohon Tunggu... Desainer - Buruh Pabrik

Halo perkenalkan nama saya Dicky dwi apriyanto, Umur 21 tahun. Hobi saya bermain sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Takwiim Al-Ummah dalam Pembentukan Masyarakat Madani di Era Modern

5 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   21:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstract 

An inclusive and sustainable civil society requires strong and enduring values. Takwiim al-ummah, which focuses on cooperation and collaboration, has great potential in helping to achieve these goals. A holistic analysis encompassing literature review, historical analysis, and contemporary analysis reveals that takwiim al-ummah remains relevant in shaping civil society in the modern era. The implementation of these traditional values plays a crucial role in promoting inclusivity, justice, and sustainability within society. In facing the challenges of globalization and technology, active collaboration between leaders, elites, and the community is needed to strengthen the implementation of takwiim al-ummah. To raise public awareness about the importance of cooperation and collaboration in achieving the goals of civil society, education and close collaboration between leaders, elites, and the community are required. Thus, the values of takwiim al-ummah can be maintained and developed to create a more inclusive and sustainable society in the future.

Keywords: Modern era, Inclusive, Collaborative, Civil society, Takwiim Al-Ummah

Pendahuluan

Membangun masyarakat madani yang inklusif dan berkelanjutan merupakan tujuan utama dalam berbagai inisiatif pembangunan sosial. Dalam konteks ini, konsep Takwiim Al-Ummah, yang menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi, memiliki potensi besar dalam mencapai tujuan tersebut. Takwiim Al-Ummah, yang berarti pembentukan komunitas yang harmonis dan berdaya saing, mengandung nilai-nilai yang relevan dengan prinsip-prinsip Islam dan mampu memberikan panduan dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Al-Qur'an menegaskan pentingnya inklusivitas dan keadilan sosial. Sebagaimana tercantum dalam Surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman: "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan keragaman dalam masyarakat agar manusia saling mengenal dan menghargai perbedaan, yang merupakan landasan penting bagi inklusivitas.

Selain itu, Surah Al-Maidah (5:2) mengingatkan umat Islam untuk selalu bekerjasama dalam kebaikan: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." Ayat ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam mencapai kebaikan bersama, yang merupakan inti dari konsep Takwiim Al-Ummah. Hadis Nabi Muhammad SAW juga memperkuat pentingnya solidaritas dalam masyarakat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan, kasih sayang, dan kelembutan budi pekerti di antara mereka adalah seperti satu tubuh; apabila ada salah satu anggota badan yang merasa sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakan sakitnya dengan tidak bisa tidur dan demam." Hadis ini menekankan pentingnya saling mendukung dan merasakan penderitaan sesama, yang menjadi landasan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil. 

Ibnu Khaldun dalam karyanya "Muqaddimah" juga menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan kerjasama untuk memenuhi kebutuhannya. Pandangan ini sejalan dengan prinsip Takwiim Al-Ummah, yang mendorong kerjasama dan kolaborasi antara individu dalam masyarakat. Untuk mencapai masyarakat madani yang inklusif dan berkelanjutan di era modern, kolaborasi aktif antara pemimpin, elit, dan masyarakat sangat diperlukan. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya kerjasama dan kolaborasi harus ditingkatkan melalui pendekatan yang terstruktur dan komprehensif. Dengan demikian, nilai-nilai Takwiim Al-Ummah dapat dipertahankan dan dikembangkan, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Metodologi 

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur. Pendekatan ini dipilih untuk menyelidiki dan menganalisis peran Takwiim Al-Ummah dalam pembentukan masyarakat madani di era modern. Berikut adalah langkah-langkah yang diterapkan dalam kajian literatur ini: 

Proses dimulai dengan mencari literatur terkait Takwiim Al-Ummah dan konsep masyarakat madani. Buku, artikel jurnal, tesis, dan sumber online yang kredibel dan terkini semuanya termasuk dalam literatur ini. 

Literatur yang telah diidentifikasi dikumpulkan untuk dianalisis lebih lanjut. Sumber-sumber ini dipilih berdasarkan relevansi dan kredibilitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun