Blarr! Blarrr! Blarrr!.... Suara dentuman mengelegar lagi. Kali ini dengan kilatan api membakar. Pepohonan yang ada di sekitar kami mulai menyala-nyala. Orang-orang berlarian sambil berteriak-teriak dengan api membakar anggota tubuhnya.
         "Lariiiiii, lariiii, selamatkan diri kalian! Pesawat-pesawat bodoh, kenapa kalian bakar kami!" Kinneley marah dan mulai menembaki pesawat-pesawat yang melewati kami dengan senapan mesinnya.
      Kraaakkkkk! Brakkkkk!...Aku menoleh dan melihat pohon patah dan terjatuh. Pepohonan di sekitarku mulai terjatuh dan terbakar. Sesuatu yang berat menindih tubuhku, menghempaskan aku ke tanah. Suara orang-orang mulai menghilang perlahan-lahan. Gambar kaki-kaki orang-orang yang berlarian mulai mengecil. Sampai lambat laun segalanya cuma kegelapan. Kegelapan tanpa setitik pun cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H