Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah Anda Seorang Pelaku Perundungan Tanpa Menyadarinya?

28 Oktober 2024   07:53 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:13 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perundungan di tempat kerja adalah isu serius yang seringkali terjadi tanpa disadari oleh pelakunya. Dalam lingkungan profesional yang kompetitif, berbagai perilaku bisa dianggap sebagai bentuk motivasi atau ketegasan, padahal sebenarnya bisa mengarah pada perundungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perundungan bisa terjadi secara tidak sadar, apa penyebabnya, dan langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk menghindari serta mengatasi perundungan di tempat kerja.

Memahami Perundungan yang Terselubung

Perundungan di tempat kerja tidak selalu terlihat jelas. Anda mungkin menganggap komentar pedas atau kritik tajam sebagai bentuk kejujuran atau cara untuk memotivasi rekan kerja.

Tapi, penting untuk menyadari kalau perilaku-perilaku ini bisa tergolong sebagai perundungan, terutama kalau mengarah pada dampak negatif bagi orang lain.

Bentuk-Bentuk Perundungan yang Halus

Perundungan sering kali muncul dalam bentuk-bentuk yang lebih halus. Berikut beberapa contoh perilaku yang bisa dianggap sebagai perundungan:

Isolasi Sosial: Mengabaikan atau tidak mengikutsertakan seseorang dalam diskusi atau kegiatan kelompok. Misalnya, saat tim Anda merencanakan acara makan siang, Anda mungkin secara tidak sengaja tidak mengundang rekan kerja yang kurang populer. 

Tindakan ini bisa membuat mereka merasa terasing dan tidak dihargai.

Komentar Pedas: Memberikan kritik yang merendahkan atau menyindir secara terus-menerus. Bayangkan Anda adalah seorang manajer yang memberi umpan balik kepada anggota tim dengan kata-kata seperti, "Kamu harusnya bisa lebih baik dari ini." 

Meskipun mungkin niat Anda adalah untuk mendorong, kata-kata tersebut bisa menyakiti dan membuat mereka merasa tidak berharga.

Pemberian Tugas yang Tidak Seimbang: Memberikan beban kerja yang tidak adil, sehingga seseorang merasa kewalahan atau tidak berdaya. 

Misalnya, kalau Anda punya rekan kerja yang selalu mendapat tugas tambahan sementara yang lain tidak, ini bisa menciptakan rasa ketidakadilan dan frustrasi.

Kenapa Anda Mungkin Tidak Menyadari Perilaku Ini

Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin tidak menyadari kalau tindakan Anda sudah mengarah pada perundungan:

Persepsi yang Berbeda: Anda mungkin berpikir kalau tindakan Anda adalah bentuk ketegasan atau motivasi, padahal orang lain mungkin merasa tertekan. Ini sering terjadi ketika Anda berpikir kalau mengkritik seseorang di depan umum akan membuat mereka lebih kuat, padahal bisa jadi sebaliknya.

Minimnya Pemahaman: Banyak orang tidak tahu batasan antara kritik yang membangun dan perundungan. Tanpa pemahaman ini, Anda mungkin merasa perilaku Anda wajar. Contohnya, kalau Anda terbiasa memberi kritik tajam di ruang rapat, Anda mungkin tidak menyadari kalau hal itu bisa mengganggu semangat kerja rekan Anda.

Budaya Kerja yang Keras: Di tempat kerja dengan budaya yang kompetitif, Anda bisa jadi menganggap perilaku agresif sebagai hal yang biasa. 

Kalau rekan kerja di sekitar Anda sering berkomentar pedas dan bersikap keras, Anda mungkin merasa tertekan untuk melakukan hal yang sama.

Kurangnya Empati: Kalau Anda tidak punya empati yang cukup, Anda mungkin tidak memahami dampak dari kata-kata atau tindakan Anda terhadap orang lain. 

Contohnya, saat rekan Anda merasa lelah dan tidak produktif, Anda mungkin tidak memikirkan bagaimana suasana hati mereka memengaruhi kinerja mereka.

Mengapa Perundungan Sering Terjadi Tanpa Disadari

Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai alasan-alasan di balik perilaku perundungan yang tidak disadari ini.

Persepsi yang Salah tentang Ketegasan

Di banyak perusahaan, ada anggapan kalau sikap keras atau kritik tajam adalah tanda kepemimpinan yang kuat. Anda mungkin merasa kalau cara Anda berbicara atau berinteraksi dengan rekan kerja adalah cara yang benar untuk menunjukkan ketegasan. Tapi, penting untuk mengingat kalau ketegasan tidak harus selalu mengorbankan perasaan orang lain.

Misalnya, Anda bisa memberikan umpan balik yang konstruktif dengan cara yang lebih lembut, seperti, "Saya rasa kita bisa memperbaiki proyek ini dengan melakukan beberapa perubahan."

Kurangnya Pemahaman tentang Perundungan

Tanpa pemahaman yang cukup tentang apa itu perundungan, Anda mungkin tidak menyadari kalau tindakan Anda bisa dianggap merendahkan. 

Pendidikan tentang apa saja yang termasuk dalam perundungan di tempat kerja sangat penting untuk meningkatkan kesadaran ini. Anda bisa memulai dengan mencari informasi tentang perilaku yang bisa dianggap perundungan dan membagikannya kepada rekan-rekan Anda.

Budaya Kompetitif yang Tidak Sehat

Dalam lingkungan kerja yang sangat kompetitif, Anda mungkin merasa harus menunjukkan dominasi untuk bertahan. Di sini, perilaku yang merendahkan atau menyerang dianggap wajar.

Tapi, pendekatan seperti ini sering kali berujung pada masalah yang lebih besar, seperti penurunan moral dan produktivitas tim. Cobalah untuk membangun budaya kerja yang mendukung kolaborasi daripada persaingan yang tidak sehat.

Kurangnya Empati dan Kesadaran Emosional

Beberapa orang punya kesulitan dalam merasakan empati terhadap rekan-rekannya. Kalau Anda tidak terbiasa berpikir dari perspektif orang lain, Anda mungkin tidak menyadari betapa menyakitkannya kata-kata atau tindakan tertentu bagi orang lain.

Misalnya, saat Anda terburu-buru untuk menyelesaikan proyek dan mengabaikan rekan kerja yang membutuhkan bantuan, tindakan ini bisa terlihat sepele, tapi bisa berdampak besar bagi mereka.

Minimnya Feedback

Tanpa adanya umpan balik dari rekan kerja atau atasan, Anda mungkin tidak tahu kalau perilaku Anda dianggap mengganggu. Ini juga berlaku bagi mereka yang merasa tidak berdaya untuk menyuarakan ketidaknyamanan mereka.

Kalau Anda merasa tertekan atau tidak nyaman dengan cara rekan Anda berinteraksi, cobalah untuk membagikan pengalaman Anda dan diskusikan bagaimana seharusnya komunikasi yang sehat.

Pembenaran Tindakan

Banyak orang, termasuk Anda, mungkin berpikir kalau tindakan tertentu "demi kebaikan" orang lain. Misalnya, Anda mungkin merasa kalau kritik keras akan membantu seseorang menjadi lebih kuat. 

Tapi, sering kali, cara ini justru menghasilkan efek yang sebaliknya, membuat orang merasa tertekan dan kehilangan motivasi.

Apa yang Bisa Anda Lakukan untuk Meningkatkan Kesadaran

Kalau Anda ingin menghindari perundungan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif, berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil.

Refleksi Pribadi

Pertama, lakukan evaluasi terhadap cara Anda berkomunikasi. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah cara saya berbicara membuat orang lain merasa tidak nyaman?"

Refleksi diri yang jujur adalah langkah awal yang penting. Kalau Anda menemukan kalau perilaku Anda mungkin menyakiti orang lain, cobalah untuk memperbaiki diri.

Pelajari tentang Perundungan

Pahami berbagai bentuk perundungan dan dampaknya. Dengan mengetahui jenis-jenis perundungan, Anda bisa lebih peka terhadap tindakan Anda dan tindakan rekan kerja lainnya.

Bacalah artikel, ikuti seminar, atau bergabunglah dengan diskusi tentang isu ini untuk meningkatkan wawasan Anda.

Tingkatkan Empati

Berlatihlah untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain. Cobalah untuk menempatkan diri Anda di posisi mereka. 

Dengan meningkatkan empati, Anda bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain. Misalnya, kalau rekan Anda mengalami kesulitan, tawarkan bantuan alih-alih mengkritik.

Dorong Komunikasi Terbuka

Buatlah lingkungan di mana rekan kerja merasa aman untuk memberi umpan balik. Ketika Anda menciptakan atmosfer yang terbuka, orang-orang di sekitar Anda lebih cenderung untuk berbagi kekhawatiran dan pengalaman mereka. Anda bisa memulai dengan mengadakan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu yang dihadapi tim.

Selenggarakan Pelatihan

Kalau Anda berada dalam posisi manajerial atau HR, pertimbangkan untuk mengadakan pelatihan tentang komunikasi yang efektif dan kesadaran akan perundungan. 

Pelatihan ini bisa membantu meningkatkan kesadaran di seluruh tim. Pastikan semua anggota tim terlibat dan menyampaikan pandangan mereka.

Mengatasi Perundungan yang Sudah Terjadi

Diskusikan Secara Terbuka

Kalau Anda adalah korban atau saksi, cobalah untuk berbicara langsung dengan pelaku. Lakukan ini dengan cara yang tenang dan tidak menyalahkan. Misalnya, Anda bisa berkata, "Saya merasa tidak nyaman ketika Anda mengatakan hal itu."

Ini bisa membuka dialog yang lebih konstruktif dan memberikan kesempatan bagi pelaku untuk memahami dampak dari kata-katanya.

Dokumentasikan Perilaku

Kalau perundungan berlanjut atau kalau Anda merasa situasinya semakin serius, penting untuk mendokumentasikan semua insiden.

Catat tanggal, waktu, lokasi, dan detail tentang apa yang terjadi. Bukti ini bisa sangat berguna kalau Anda memutuskan untuk melaporkan perundungan kepada manajemen atau pihak HR.

Misalnya, kalau Anda punya bukti email atau pesan yang menyiratkan perundungan, simpanlah sebagai referensi.

Laporkan ke Atasan atau HR

Kalau percakapan langsung dengan pelaku tidak membawa perubahan, langkah selanjutnya adalah melapor kepada atasan atau pihak HR.

Ketika melaporkan, sampaikan dengan jelas dan ringkas tentang perilaku yang Anda alami atau saksikan, serta bagaimana dampaknya terhadap Anda atau tim. Ingatlah kalau tindakan ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Cari Dukungan dari Rekan Kerja

Berbicara dengan rekan kerja lain yang mungkin punya pengalaman serupa juga bisa membantu.

Terkadang, berbagi pengalaman bisa memberikan dukungan emosional dan membantu Anda merasa tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini.

Kalau Anda merasa nyaman, ajak rekan kerja untuk bersama-sama melaporkan perilaku perundungan kepada manajemen.

Terus Berjuang untuk Lingkungan yang Positif

Jangan berhenti memperjuangkan perubahan positif di tempat kerja. Anda bisa memimpin dengan memberi contoh. Ciptakan budaya saling menghargai dengan memberi pujian pada rekan kerja saat mereka melakukan pekerjaan dengan baik, atau membantu mereka saat mereka mengalami kesulitan. Ketika orang melihat tindakan positif Anda, mereka lebih cenderung untuk mengikuti jejak yang sama.

Membangun Budaya Kerja yang Sehat

Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari perundungan memerlukan usaha kolektif. Berikut beberapa cara untuk membangun budaya kerja yang sehat dan mendukung.

Implementasikan Kebijakan Anti-Perundungan

Perusahaan Anda seharusnya punya kebijakan yang jelas tentang perundungan di tempat kerja. Pastikan kalau semua karyawan mengetahui kebijakan ini dan memahami konsekuensi dari tindakan perundungan. Anda bisa mengusulkan kepada manajemen untuk menyelenggarakan sesi pelatihan tentang kebijakan ini.

Promosikan Kerjasama Tim

Kegiatan pengembangan tim atau outing perusahaan bisa menjadi cara yang baik untuk membangun ikatan antar anggota tim. Ketika Anda mengenal satu sama lain di luar konteks pekerjaan, ini bisa mengurangi ketegangan dan meningkatkan empati. Cobalah untuk mengusulkan acara sosial, seperti olahraga bersama atau makan siang tim.

Berikan Pelatihan Keterampilan Komunikasi

Melakukan pelatihan tentang komunikasi yang efektif bisa membantu anggota tim belajar cara berinteraksi dengan lebih baik. Keterampilan mendengarkan dan memberi umpan balik yang konstruktif adalah kunci untuk menciptakan komunikasi yang sehat. Dengan memfasilitasi pelatihan semacam ini, Anda bisa membantu menciptakan lingkungan di mana orang merasa dihargai.

Tawarkan Saluran untuk Umpan Balik

Pastikan ada saluran yang terbuka bagi karyawan untuk memberikan umpan balik tanpa takut akan konsekuensi negatif. Saluran ini bisa berupa kotak saran anonim atau sesi konsultasi dengan HR. Ketika karyawan merasa mereka punya suara, mereka lebih cenderung untuk berbagi masalah dan mengatasi perundungan.

Rayakan Keberhasilan Bersama

Menghargai dan merayakan pencapaian tim sangat penting untuk menciptakan rasa persatuan. Ketika Anda merayakan keberhasilan bersama, ini bisa meningkatkan semangat tim dan mengurangi kecenderungan untuk melakukan perundungan. Contohnya, sesudah menyelesaikan proyek besar, Anda bisa merayakannya dengan acara kecil di kantor.

Kesimpulan

Perundungan di tempat kerja bisa terjadi tanpa disadari oleh banyak orang, termasuk Anda. Tapi, dengan meningkatkan kesadaran, berlatih empati, dan menciptakan budaya kerja yang positif, Anda bisa mengurangi dan bahkan menghindari perundungan. Ingatlah kalau setiap orang berhak bekerja di lingkungan yang mendukung dan saling menghargai.

Kalau Anda menemukan diri Anda dalam situasi di mana perundungan terjadi, penting untuk berbicara, baik sebagai korban maupun sebagai saksi. 

Dengan membangun kesadaran dan menciptakan saluran komunikasi yang terbuka, kita semua bisa berkontribusi untuk menciptakan tempat kerja yang lebih baik. Mari kita bekerja sama untuk memastikan kalau tempat kerja kita adalah ruang yang aman dan mendukung bagi semua orang.

Jangan ragu untuk membagikan pengalaman Anda atau memberikan saran tentang bagaimana Anda menghadapi perundungan di tempat kerja. Diskusi terbuka dan berbagi pengalaman bisa menjadi langkah awal menuju perubahan yang positif.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun