Misalnya, kalau Anda punya rekan kerja yang selalu mendapat tugas tambahan sementara yang lain tidak, ini bisa menciptakan rasa ketidakadilan dan frustrasi.
Kenapa Anda Mungkin Tidak Menyadari Perilaku Ini
Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin tidak menyadari kalau tindakan Anda sudah mengarah pada perundungan:
Persepsi yang Berbeda: Anda mungkin berpikir kalau tindakan Anda adalah bentuk ketegasan atau motivasi, padahal orang lain mungkin merasa tertekan. Ini sering terjadi ketika Anda berpikir kalau mengkritik seseorang di depan umum akan membuat mereka lebih kuat, padahal bisa jadi sebaliknya.
Minimnya Pemahaman: Banyak orang tidak tahu batasan antara kritik yang membangun dan perundungan. Tanpa pemahaman ini, Anda mungkin merasa perilaku Anda wajar. Contohnya, kalau Anda terbiasa memberi kritik tajam di ruang rapat, Anda mungkin tidak menyadari kalau hal itu bisa mengganggu semangat kerja rekan Anda.
Budaya Kerja yang Keras: Di tempat kerja dengan budaya yang kompetitif, Anda bisa jadi menganggap perilaku agresif sebagai hal yang biasa.Â
Kalau rekan kerja di sekitar Anda sering berkomentar pedas dan bersikap keras, Anda mungkin merasa tertekan untuk melakukan hal yang sama.
Kurangnya Empati: Kalau Anda tidak punya empati yang cukup, Anda mungkin tidak memahami dampak dari kata-kata atau tindakan Anda terhadap orang lain.Â
Contohnya, saat rekan Anda merasa lelah dan tidak produktif, Anda mungkin tidak memikirkan bagaimana suasana hati mereka memengaruhi kinerja mereka.
Mengapa Perundungan Sering Terjadi Tanpa Disadari
Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai alasan-alasan di balik perilaku perundungan yang tidak disadari ini.
Persepsi yang Salah tentang Ketegasan
Di banyak perusahaan, ada anggapan kalau sikap keras atau kritik tajam adalah tanda kepemimpinan yang kuat. Anda mungkin merasa kalau cara Anda berbicara atau berinteraksi dengan rekan kerja adalah cara yang benar untuk menunjukkan ketegasan. Tapi, penting untuk mengingat kalau ketegasan tidak harus selalu mengorbankan perasaan orang lain.
Misalnya, Anda bisa memberikan umpan balik yang konstruktif dengan cara yang lebih lembut, seperti, "Saya rasa kita bisa memperbaiki proyek ini dengan melakukan beberapa perubahan."