Kalau tidak ada program asuransi atau bantuan lainnya dari perusahaan, Anda mungkin bisa memberikan informasi tentang lembaga eksternal yang menawarkan dukungan bagi orang yang sedang sakit. Di beberapa kasus, perusahaan juga bisa memberikan referensi kepada karyawan tersebut supaya bisa memperoleh bantuan di luar organisasi.
Alternatif lainnya adalah memastikan kalau karyawan tersebut memahami hak-haknya dan punya akses yang jelas terhadap semua program atau tunjangan yang tersedia baginya. Bantuan seperti ini mungkin tidak menyelesaikan seluruh masalah, tapi bisa menunjukkan kalau Anda peduli dan melakukan yang terbaik dalam keterbatasan yang ada.
Kesimpulan
Keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak karyawan karena kondisi kesehatannya yang memburuk adalah salah satu keputusan paling berat yang bisa dihadapi oleh seorang pemimpin. Tapi, bagian dari tanggung jawab kepemimpinan adalah memastikan kalau keselamatan dan produktivitas tim tetap terjaga, meskipun harus membuat keputusan yang sulit.
Dalam proses ini, Anda harus menyeimbangkan antara rasa empati terhadap karyawan dan tanggung jawab Anda terhadap tim. Komunikasi yang transparan dan penuh empati akan membantu meredakan ketegangan dan menunjukkan kalau Anda mengambil keputusan ini demi kebaikan bersama. Selain itu, sebagai middle management, meskipun Anda mungkin tidak punya wewenang untuk memberikan bantuan medis, Anda tetap bisa berperan dalam memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Pada akhirnya, menjadi pemimpin berarti membuat keputusan yang tidak selalu menyenangkan, tapi yang terbaik untuk semua pihak. Dalam situasi ini, fokus Anda tetap pada kesejahteraan tim secara keseluruhan, dan di situlah kepemimpinan Anda benar-benar diuji.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H