Ada kalanya orang-orang ini tidak tahu cara untuk menyederhanakan proses atau tidak punya keterampilan untuk melakukannya. Mereka mungkin tidak sadar kalau ada cara yang lebih efisien untuk mencapai hasil yang sama.
Kurangnya pemahaman tentang metode yang lebih baik bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pelatihan atau kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.
Rasa Tanggung Jawab yang Berlebihan
Beberapa orang merasa terlalu bertanggung jawab dan ingin memastikan semua detail diperhatikan, meskipun itu berarti membuat proses jadi lebih rumit.
Mereka mungkin merasa kalau dengan mengawasi setiap detail, mereka bisa menghindari kesalahan dan memastikan hasil yang sempurna.
Tapi, ini bisa menjadi kontraproduktif dan membuat pekerjaan menjadi lebih sulit daripada yang seharusnya.
Budaya Organisasi
Terkadang, budaya perusahaan mendorong pendekatan yang lebih birokratis dan kompleks. Orang merasa perlu mengikuti pola tersebut untuk tetap sesuai dengan norma yang ada.
Kalau organisasi tersebut punya sejarah panjang dengan prosedur yang rumit, maka setiap orang di dalamnya mungkin merasa kalau mereka harus mematuhi standar tersebut untuk diakui dan dihargai.
Dampak Negatif dari Prinsip Ini
Punya prinsip "kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah" biasanya tidak membawa manfaat, terutama dalam hal efisiensi dan produktivitas.
Mari kita lihat beberapa dampak negatif dari pola pikir ini.
Mengurangi Efisiensi
Proses yang rumit memakan waktu lebih lama dan mengurangi produktivitas. Sumber daya yang bisa digunakan untuk hal lain menjadi terbuang.
Ketika karyawan harus menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti prosedur yang tidak perlu, mereka kehilangan waktu yang bisa digunakan untuk tugas-tugas yang lebih penting dan strategis.