Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perusahaan dengan Turnover Karyawan Tinggi, Apa yang Bisa Kita Pelajari?

18 Juli 2024   10:50 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:06 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda bekerja di sebuah perusahaan di mana karyawan datang dan pergi seperti sekedar bertamu saja? Tingkat turnover karyawan yang tinggi bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat kita bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut?

Mari kita jelajahi beberapa hal yang bisa kita pelajari dari situasi seperti ini.

Budaya Kerja yang Kurang Sehat

Coba ingat saat Anda merasa tidak dihargai oleh atasan Anda. Pengalaman ini bisa menjadi tanda kalau budaya kerja di perusahaan tersebut kurang sehat. Pemimpin yang kurang mampu memotivasi dan mendukung timnya cenderung membuat karyawan merasa tidak dihargai.

Selain itu, kurangnya komunikasi yang jelas dari manajemen bisa menimbulkan kebingungan dan frustrasi di kalangan karyawan.

Lingkungan kerja yang tidak mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan karyawan juga bisa menjadi faktor pendorong mereka untuk keluar.

Ketika karyawan merasa tidak ada perhatian terhadap kesejahteraan mereka, baik secara fisik maupun mental, mereka cenderung mencari tempat kerja yang lebih peduli dan suportif.

Hal ini menciptakan lingkaran setan di mana karyawan yang keluar memperburuk kondisi kerja bagi yang masih bertahan.

Kurangnya Kesempatan Pengembangan Karier

Apakah Anda pernah merasa mentok di karier Anda, tanpa ada peluang untuk berkembang atau naik jabatan?

Banyak karyawan meninggalkan perusahaan karena mereka merasa tidak ada kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Tanpa adanya pelatihan atau mentoring yang memadai, karyawan merasa tidak punya alat atau pengetahuan yang cukup untuk maju dalam karier mereka. Ini bisa sangat mengecewakan, terutama bagi mereka yang ambisius dan ingin mencapai tujuan karier tertentu.

Lebih jauh lagi, perusahaan yang tidak punya jalur karier yang jelas membuat karyawan merasa tidak ada arah atau tujuan dalam pekerjaan mereka.

Karyawan yang tidak melihat prospek peningkatan karier di masa depan cenderung mencari peluang di tempat lain yang menawarkan jalur karier yang lebih terstruktur dan peluang yang lebih baik untuk kemajuan.

Hal ini bisa menyebabkan perusahaan kehilangan talenta terbaiknya yang merasa tidak ada peluang untuk berkembang lebih jauh di tempat mereka saat ini.

Kompensasi dan Manfaat yang Tidak Kompetitif

Bagaimana perasaan Anda kalau gaji Anda tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup atau manfaat yang diberikan perusahaan tidak memadai?

Kompensasi yang tidak kompetitif adalah alasan utama banyak karyawan meninggalkan pekerjaan mereka.

Gaji yang rendah sering kali membuat karyawan merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Hal ini bisa mengakibatkan produktivitas yang menurun dan akhirnya membuat karyawan mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih layak di tempat lain.

Selain itu, manfaat yang tidak memadai juga bisa menjadi faktor pendorong karyawan untuk keluar.

Manfaat seperti cuti tahunan dan tunjangan lainnya adalah bagian penting dari paket kompensasi yang diharapkan karyawan.

Ketika manfaat ini tidak mencukupi atau bahkan tidak ada, karyawan merasa kurang dihargai dan cenderung mencari perusahaan yang menawarkan paket kompensasi yang lebih baik dan lebih lengkap. Ketidakpuasan ini akhirnya berdampak pada tingkat turnover yang tinggi di perusahaan tersebut.

Ketidakstabilan Perusahaan

Pernahkah Anda merasa khawatir tentang masa depan perusahaan tempat Anda bekerja?

Ketidakstabilan dalam perusahaan, baik dari segi keuangan maupun manajerial, bisa membuat karyawan merasa tidak aman.

Ketidakpastian mengenai pendapatan perusahaan, masalah likuiditas, atau perubahan manajemen yang sering terjadi bisa menciptakan lingkungan kerja yang penuh ketidakpastian.

Ini membuat karyawan merasa khawatir akan kelangsungan pekerjaan mereka, sehingga mereka mencari tempat kerja yang lebih stabil.

Lebih jauh lagi, ketidakstabilan manajerial seperti perubahan strategi bisnis yang tiba-tiba atau pergantian pimpinan yang sering bisa menyebabkan karyawan merasa bingung dan tidak yakin dengan arah perusahaan.

Karyawan yang merasa tidak ada kejelasan dan stabilitas dalam manajemen cenderung kehilangan kepercayaan pada perusahaan. Ini bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan memilih untuk mencari kesempatan di tempat lain yang menawarkan stabilitas dan visi jangka panjang yang lebih jelas.

Beban Kerja yang Tidak Seimbang

Apakah Anda pernah merasa kewalahan dengan beban kerja yang berlebihan?

Beban kerja yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab utama stres di tempat kerja. Ketika karyawan harus menangani terlalu banyak tugas dalam waktu yang terbatas, mereka cenderung merasa kewalahan dan lelah. Ini tidak cuma memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka, tapi juga produktivitas dan kualitas kerja.

Karyawan yang merasa terlalu terbebani akan sulit untuk mempertahankan kinerja yang baik dan sering kali merasa frustrasi dan tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Sebaliknya, beban kerja yang terlalu sedikit juga bisa menjadi masalah. Karyawan yang merasa tidak punya cukup tugas atau tanggung jawab mungkin merasa tidak terlibat atau tidak berharga. Ini bisa menyebabkan kebosanan dan ketidakpuasan yang akhirnya mendorong mereka untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan tantangan dan peluang yang lebih menarik.

Ketika perusahaan tidak mengelola beban kerja dengan baik, baik karyawan yang merasa terlalu terbebani maupun yang merasa kurang dihargai akan cenderung mencari peluang di tempat lain yang lebih seimbang dan memuaskan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Kalau Anda adalah bagian dari manajemen perusahaan dengan turnover karyawan yang tinggi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki situasi ini.

Meningkatkan budaya kerja adalah langkah pertama yang bisa diambil. Menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif di mana setiap karyawan merasa dihargai dan didukung bisa mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kepuasan kerja.

Komunikasi yang terbuka dan transparan antara manajemen dan karyawan juga sangat penting untuk membangun kepercayaan dan loyalitas.

Mengembangkan program pengembangan karier juga merupakan kunci untuk mengurangi turnover.

Memberikan pelatihan yang berkualitas, mentoring, dan peluang peningkatan diri bisa membuat karyawan merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam pekerjaan mereka.

Menyediakan jalur karier yang jelas dan kesempatan untuk naik jabatan akan membuat karyawan merasa kalau mereka punya masa depan di perusahaan dan tidak perlu mencari peluang di tempat lain.

Meningkatkan kompensasi dan manfaat adalah langkah penting lainnya.

Meninjau kembali struktur gaji dan memastikan kalau mereka kompetitif di pasar bisa membuat karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi.

Selain itu, menyediakan manfaat yang memadai seperti asuransi kesehatan, cuti tahunan, dan tunjangan lainnya akan menunjukkan kalau perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.

Dengan begitu, perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang dan mendukung, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi tingkat turnover karyawan.

Kesimpulan

Turnover karyawan yang tinggi adalah tanda kalau ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam organisasi.

Dengan memahami penyebab di balik turnover tersebut, perusahaan bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, mempertahankan talenta terbaik, dan pada akhirnya, mencapai kesuksesan jangka panjang.

Kita semua bisa belajar dari pengalaman ini.

Dengan melihat perusahaan dari sudut pandang ini, kita bisa lebih memahami pentingnya manajemen karyawan yang baik dan bagaimana hal tersebut berdampak pada keseluruhan kinerja organisasi.

Jadi, kalau Anda pernah merasa tidak nyaman di tempat kerja atau melihat banyak rekan kerja yang pergi, mungkin saatnya untuk mengevaluasi apa yang bisa diperbaiki supaya semua orang bisa merasa lebih puas dan produktif.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun